Search

Cerita kehidupan 1 : semua kan berlalu

Baca Juga :


CERITA KEHIDUPAN
Bag 1

Ketika seseorang mulai beranjak dewasa dan akalnya semakin sempurna, ia pun mulai berpikir tentang hakikat kehidupan yang sedang dijalaninya, sebagaimana juga dijalani oleh orang lain. Sementara itu, bumi yang kita huni ini kian sesak oleh manusia. Ada yang datang dan ada yang pergi, ada yang lahir dan ada yang mati, silih berganti.

Jika hari ini berkuasa seorang raja, maka besok raja lain akan menggantikannya. Sekiranya hari ini berlangsung pengangkatan seorang menteri atau jenderal, sebelumnya kita pun mendengar adanya pengangkatan seorang menteri atau panglima. Yang tetap hanyalah peran manusia dalam kehidupan ini, sedangkan yang silih berganti adalah para pelaku dan orang-orang yang memerankannya.

Peran kehidupan itu ada yang baik dan ada yang buruk. Dan, manusia diperintahkan untuk memilih peran yang baik, bukan yang buruk. Allah subhanahu wa ta'ala berfirman:

"Itulah umat yang telah lalu. Baginya apa yang telah mereka usahakan, dan bagimu apa yang telah kamu usahakan. Dan kamu tidak akan diminta (pertanggung jawaban) tentang apa yang dahulu mereka kerjakan."
(QS. Al-Baqarah: 141)

Di masa Nabi Musa 'alaihissalam, perhatian semua orang tertuju pada kekuasaan Fir'aun; bahan cerita masyarakat ketika itu hanya terfokus pada kekayaan Qarun; decak kagum massa hanya terpaku pada arsitektur bangunan rancangan Haman. Akan tetapi, ke mana kini semua cerita kehidupan tersebut? Semuanya sirna dan punah. Yang kita temukan hanya cerita di lembaran Kitab-Kitab suci; apa yang tersisa dari sejarah kepongahan tersebut? Yang tersisa hanya bekas-bekasnya.

Dari rentang perjalanan hidup manusia yang beragam ini, baik pada masa kekuasaan orang-orang yang shalih maupun dalam cengkeraman orang-orang yang thalih, Allah subhanahu wa ta'ala tetap memelihara bumi dan alam raya ini dengan keseimbangan yang berkesinambungan, keindahan yang menakjubkan, dan ciptaan yang berpasang-pasangan. Adanya siang dan malam, laki-laki dan perempuan, langit dan bumi, semua itu merupakan pertanda adanya Sang Pencipta.

Dalam hal ini, seorang Badui Jahiliyyah mengatakan: "Lautan yang berombak, langit yang berbintang, dan bumi yang berlembah, bukankah semua itu menunjukan adanya Sang Pencipta?"

👤 Ust. Armen Halim Naro rahimahullah

📖 Diambil dari buku Untukmu Yang Berjiwa Hanif hal 7-8

Alhikmahjkt
Follow akun sosial media Foto Dakwah, klik disini

Klik disini untuk sedekah dakwah, untuk membantu dakwah kami

Share Artikel Ini

Related Posts

Comments
0 Comments