Search

Dosa besar meratapi mayat

Baca Juga :

LARANGAN MERATAPI MAYIT 😕
.
Bersedih saat mendapat musibah kematian orang yang dicintai merupakan keadaan yang lumrah bagi setiap orang. Masalahnya terjadi ketika kesedihan itu diungkapkan dengan  ketidaksabaran dalam menerima musibah tersebut.
.
Seorang hamba yang mengaku beriman kepada Allah Subhanahu wata’aala dan hari akhir mesti bersiap diri menghadapi ujian dan cobaan tersebut, karena seorang hamba tidak dibiarkan dengan pengakuan keimanan dari lisannya sampai datang pembuktian berupa ujian.
.
“Apakah manusia itu mengira bahwa mereka akan dibiarkan saja mengatakan: ‘Kami telah beriman’, sedang mereka belum diuji? Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, agar Allah sungguh-sungguh mengetahui siapa orang-orang yang benar (dalam keimanannya) dan benar-benar mengetahui siapa orang-orang yang dusta.” (‘Al-Ankabut: 2-3)
.
Banyak kita saksikan di masyarakat kita, ketika musibah kematian menimpa suatu keluarga dimana mereka meratapinya, dengan menangis meraung-raung, berteriak-teriak, memukul-mukul pipi, merobek baju dan semisalnya. Inilah yang dikenal dengan istilah niyahah.
.
NIYAHAH TERMASUK AMALAN KEKUFURAN .
Niyahah termasuk amalan kekufuran karena Rasulullah Sholallohu’alaihi wasallam menyatakan: “Ada dua perkara pada manusia yang menyebabkan mereka kufur yaitu mencela nasab dan niyahah terhadap orang yang meninggal.” (HR. Muslim no. 67)
.
Kufur di sini adalah kufur ashgar yang tidak sampai mengeluarkan pelakunya dari agama Islam.
.
BOLEH MENANGISI MAYIT
.
Boleh menangisi orang yang meninggal, tapi dengan ketentuan tidak dengan suara keras atau tidak disertai dengan perbuatan jahiliyah serta perkataan yang menunjukkan kemarahan dan kemurkaan terhadap apa yang Allah Subhanahu wata’aala taqdirkan.
.
Semoga kita senantiasa diberi kekuatan dalam menghadapi ujian terberat sekalipun. 🙏😌

Al-hikmah
.

Follow akun sosial media Foto Dakwah, klik disini

Klik disini untuk sedekah dakwah, untuk membantu dakwah kami

Share Artikel Ini

Related Posts

Comments
0 Comments