Search

Catatan intisari kajian Akhir sebuah cerita 12 Agustus 2015

Baca Juga :



 Intisari kajian Ustadz Nuzul Dzikri
Tema : Akhir dari sebuah cerita

Nabi Shallallaahu 'Alaihi wa Sallam pernah mengingatkan: Perbanyaklah mengingat pemutus kelezatan, perbanyaklah mengingat akhir dari sebuah cerita, yaitu kematian. Tamu yang tak diundang. Tamu yg tak diharapkan oleh siapapun.
Al A'raf 34. Setiap kita ada ajalnya masing2. Apabila ajal tiba, kita tidak bisa menunda / menyegerakan sedetik saja.
An Nisaa 78. Dimanapun kita berada, maut akan datang. Walaupun kita berlindung di balik benteng yg kokoh.
Maut nggak peduli ketika itu kita sedang sama siapa. Sedang bersama Ustadkah kita, atau sedang bersama pelacur. Sedang di rumah ALLAH-kah kita, atau sedang check in di hotel bersama seorang wanita yang bukan mahrom. Betapa banyak sekarang ini terjadi seorang laki2 mati diatas perut seorang wanita yang bukan mahromnya. Suka tidak suka, siap tidak siap, sudah menutup aurat ataupun belum, sudah sujud ataupun belum, ketika tiba waktunya, seberapapun kita berusaha mengusir dia, maka dia tetap datang. Kematian datang dengan rasa sakit.
Nabi menjelaskan bahwa sesungguhnya kematian diawali dgn rasa sakit yang benar2 parah. Sesuatu yg saking dahsyatnya bisa menghilangkan akal sehat. 'Aisyah istri Nabi sebelum melihat sakaratnya Nabi, beliau berharap tidak akan merasakan sakitnya kematian, karena beliau istri Nabi. Tapi ketika melihat rasa sakitnya Nabi ketika sedang sakarat, beliau hopeless. Bayangkan, Nabi saja mengalami rasa sakit yang luar biasa ketika sekarat. Lalu siapakah kita? Kita berani mentertawakan perintah2 ALLAH. Tertawalah sepuasmu, karena kau pasti akan mati.

Ini adalah masalah yg paling ditakutkan oleh semua manusia. Ini adalah akhir dari semua cerita. Akhir dari semua keindahan dunia. Tidak ada solusinya.
Seorang yg lolos dari kanker stadium 4, apakah dia akan hidup selamanya? Nggak ! Dia nanti akan mati juga.
Sebuah pesawat yg lolos dari turbulence dan bisa mendarat dgn selamat, apakah penumpangnya akan hidup selamanya? Nggak ! Mereka akan mati juga. Sama semua. Tapi setelah selamat mereka merasa seakan2 boleh nggak sholat lagi, boleh nggak menutup aurat lagi, boleh berbuat dosa lagi. Padahal mereka hanya berpindah dari sebab kematian yg satu ke sebab kematian yg lain. Itu yang dilupakan manusia. Kalau anda tidak memperbaiki kualitas iman anda, ujungnya adalah adzab.

Ali Imran 102. Hai orang2 yg beriman, bertaqwalah kepada ALLAH dengan sebenar2 taqwa, dan janganlah kamu mati kecuali keadaan Muslim.
Nabi Ibrahim pun mewasiatkan kepada anak2nya, janganlah mati kecuali sebagai seorang Muslim. Itu jalan keluarnya.
Ingat, Muslim artinya menyerah. Jadi kalau ingin mati husnul khotimah, maka pastikan ketika kita mati maka kita dalam keadaan menyerah kepada ALLAH. Menyerah kepada perintah ALLAH. Bukan mendebat. Bukan membantah. Yang jadi masalah adalah ALLAH nggak kasitau waktunya kapan. ALLAH cuma kasitau jangan kamu mati kecuali dalam keadaan Muslim.

Barangsiapa yang hidup dengan lifestyle tertentu, maka kemungkinan besar dia akan mati dengan lifestyle tersebut. Baik itu kemaksiatan maupun keta'atan. Kitalah yg meng-create seperti apa kita mengharapkan kematian kita. Dan jangan berpikir itu nggak mungkin. Betapa banyak orang yang kecanduan narkoba matinya OD. Itu salah satu bukti.
Sesungguhnya amal ibadah kita tergantung endingnya. Itulah yang menentukan. Itu yang menentukan nasib kita di alam kubur. Itu yang menentukan nasib kita selanjutnya. Maka mulailah dari sekarang menyiapkan kematian kita.

Ini waktunya kita menyerah kepada ALLAH. Memang berat ketika seseorang disuruh menyerah padahal dia punya semuanya. Dia punya kaki yang bisa mengantarkan kemanapun dia mau. Dia punya lidah yg bisa menyerang siapapun yg tidak sepintar dia.
Ingat ketika firaun la'natullaah mengatakan : aku TUHAN kalian yg paling tinggi. Tapi dlm kesempatan lain dia mengatakan bahwa dia beriman dan dia Muslim. Dua2nya dikatakan dlm keadaan dia raja dan dia kaya.
Bedanya adalah ketika firaun mengatakan dia TUHAN yg paling tinggi, dia raja dan merasa berkuasa. Dia kaya dan merasa kaya. Tapi ketika firaun mengatakan dia beriman dan dia Muslim, dia raja tapi dia merasa diri kerdil. Dia kaya tapi dia tau hartanya tidak berguna. Dia tidak mampu melawan arus yg sangat deras. Dia tenggelam. Firaun tenggelam. ALLAH hancurkan firaun dengan air. Apa benang merahnya? Ketika seseorang merasa diri kerdil, maka dia akan menyerah kepada ALLAH.
Firaun dibanding Umar bin Khattab ngga ada apa2nya. Firaun hanya raja mesir, sedangkan Umar bin Khattab sangat luas wilayah kekuasaannya. Tapi Umar berjuang di jalan ALLAH.
Firaun dibanding Nabi Sulaiman juga nggak ada apa2nya. Nabi Sulaiman bala tentaranya dari kalangan manusia dan jin, dan berhasil memindahkan singgasana Ratu Bilqis lebih cepat dari kedipan mata. Firaun mau kedip2 ribuan kali juga nggak bakal pindah itu singgasana. Tapi firaun merasa kaya & berkuasa, sementara Nabi Sulaiman mengatakan ini semua karunia ALLAH. Jadi ingatlah, semua punya ALLAH. Jangan merasa kaya di hadapan ALLAH. Jangan merasa berkuasa di hadapan ALLAH. Jangan tunggu sampai kematian didepan mata, baru menyerah. Firaun ketika tau kematian di depan matanya, baru dia menyerah. Apakah iman firaun diterima? Nggak ! Dulu kemana aja? Dulu maksiat. Dulu ngaku TUHAN. Ketika dia tau kematian di depan matanya, baru dia menyerah. Semua orang ketika berhadapan dengan kematian, baru merasa kerdil. Kalau sudah sampe detik itu, nggak akan diterima. Karena ALLAH minta kita menyerah ketika kita masih punya opsi. Umpamanya saat kita memilih minum air zam zam, padahal di depan kita ada wine, itu baru namanya loyal. Ketika seorang laki2 dihadapkan dengan banyak wanita, tapi dia tetap setia hanya kepada 1 wanita, itu baru namanya loyal.

Jadi kalau mau menyerah kepada ALLAH, first stepnya adalah merasa kecil di hadapan ALLAH. Merasa kerdil. Semua kemaksiatan itu karena merasa pintar. Semua pembangkangan itu karena merasa cerdas.

Ada seseorang yg kerja di tempat yang haram, tapi dia nggak mau keluar. Dengan alasan anaknya 5. Kalau dia keluar dari pekerjaan itu, anak istrinya mau dikasih makan apa. Jadi dia tetap bertahan dengan alasan kondisi. Itu namanya sok pinter. Padahal didalam surat At Thalaq ayat 2, ALLAH menjelaskan bahwa barangsiapa bertaqwa kpd ALLAH, maka ALLAH akan berikan jalan keluar. Tapi dia lebih memilih matematika dia sendiri. Karena sok pinter.

Kenapa iblis dilaknat oleh ALLAH? Karena dia disuruh sujud sama Adam, tapi dia merasa lebih baik dari Adam. Merasa lebih pinter dari ALLAH. Melawan perintah ALLAH.

Asy Syuara 61. Ketika Nabi Musa disuruh lari oleh ALLAH, secara logika & matematika mereka akan tertangkap. Di depannya laut merah, di belakangnya pasukan firaun. Tapi ketika itu Nabi Musa tidak menggunakan logika & matematikanya sendiri. Nabi Musa lebih memilih untuk merasa bodoh di hadapan ALLAH. Nabi Musa mengatakan ALLAH akan berikan petunjuk. Kemudian ALLAH berikan petunjuk untuk memukulkan tongkatnya membelah laut merah. Begitulah yg benar. Merasa bodoh di hadapan ALLAH.

Ash Shoffat 102. Ketika Nabi Ibrahim diperintah oleh ALLAH untuk menyembelih anaknya. Kenapa Nabi Ibrahim tetap menyembelih anaknya? Karena beliau merasa bodoh di hadapan ALLAH. Sehingga lebih percaya perintah ALLAH dibanding logikanya sendiri. Padahal Nabi Ibrahim sangat cerdas. Siapa yang berani mengatakan kalau Nabi Ibrahim itu bodoh?

Inilah cara untuk mendapatkan kematian sebagai seorang Muslim. Jadikan konsep seorang Muslim sebagai lifestyle kita. Semoga akhir dari cerita kita happy ending.

Sesi tanya jawab
Tanya:
Ada cerita bahwa orang2 soleh udh tau kematiannya 40 hari sebelumnya. Apa benar?
Jawab:
Yg mengetahui kematiannya hanya Nabi dan Rasul. Tidak ada yg lain. Kalaupun ada orang yg dpt firasat, itu nggak bisa dijadikan patokan umum. Salah satu tanda kiamat adlh banyak kematian mendadak. Dan itu sering sekali terjadi sekarang. ALLAH rahasiakan kematian kita supaya kita terus mempersiapkan diri.

Tanya:
Saya seorg muallaf. Ayah saya mati dalam keadaan tidak muslim. Bgmn cara mendoakannya?
Jawab:
Didlm Al Qur'an ALLAH menjelaskan bahwa seorang non muslim ALLAH tidak akan menerima apapun dari dia. Kita tidak bisa mendoakan ampunan kpd siapapun yg mati dlm keadaan non muslim.
At taubah 113.

Tanya:
Ada org yg keliatannya menyerah, tapi takdir ALLAH menentukan di akhir2 hayatnya dia tergelincir. Bgmn ?
Jawab:
Ada seseorg diantara kalian yg selama hidupnya selalu mengerjakan amalan2 ahli surga, hingga jarak dia dengan surga hanya sehasta, tapi kemudian dia tergelincir di akhir hayatnya dia mati su'ul khotimah. Dan ada seseorang diantara kalian menghabiskan hidupnya untuk melakukan amalan2 ahli neraka, tapi kemudian dosa2nya mengantarkan dia untuk bertaubat dengan sungguh2 sampai akhirnya dia mati dalam keadaan husnul khotimah.
Rahasianya adalah ketika dia mengerjakan amalan2 surga dia nggak ikhlas. Dia hanya ingin dipuji dan disanjung. Dia baik hanya didepan manusia. Di belakang manusia dia rusak. Maka jangan berpikir ALLAH nggak adil. Masalah keikhlasan itu penting. Banyak org yg menyerah kpd ALLAH hanya terpaksa. Kalau kita bisa ikhlas, insyaa ALLAH husnul khotimah.

Tanya:
Kematian tdk bs dipercepat atau diperlambat. Bgmn dgn bunuh diri?
Jawab:
Takdir ALLAH tidak sesimpel yg kita kira.
Perhatikan hadits barangsiapa yg ingin rizqinya dilapangkan, umurnya dipanjangkan, maka sambunglah silaturahim. Jadi maksud ajal sudh ditentukan itu bukan berarti nggak bisa berganti. Contoh seorg pelatih bola kelas dunia, pasti mempunyai beberapa plan untuk sebuah pertandingan. Semua pola sudah ada. Tinggal pilih yg mana. Plan A, plan B, atau plan2 yang lain. Kalau manusia bisa gitu, masa ALLAH nggak bisa? Semua sudah didesain oleh ALLAH. Jadi kita bisa berpindah dari satu takdir ke takdir yg lain. Jangan berpikir ALLAH cuma punya 1 pola untuk kita. Konsep ALLAH sangat rumit. Anda berusaha memahami takdir ALLAH secara utuh? Nggak mungkin. Akal kita terlalu rendah.

Penutup.
Wasiat terbaik dari Nabi Ibrahim. ALLAH sudah memilihkan agama untuk kalian. ALLAH telah memilih kita untuk menjadi seorang Muslim, diantara milyaran manusia lain yang tidak beriman. Maka komitmen kita utk menjaga keimanan kita dan mati dalam keadaan Muslim.

Semoga bermanfaat.

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ
Follow akun sosial media Foto Dakwah, klik disini

Klik disini untuk sedekah dakwah, untuk membantu dakwah kami

Share Artikel Ini

Related Posts

Comments
0 Comments