Search

Amal jariyah lewat buku dan update status share ilmu agama

Baca Juga :


Amal Jariyah Lewat Buku

Bismillaah wa shalatu wa salaamu 'ala Rasulillaah 

Ikhwany wa Akhwaty fillaah waffaqaniyallaahu wa iyyakum jami’an 

Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam kepada Nabi kita Muhammad, keluarga dan sahabatnya.

Sebagian orang menyangka bahwa amal jariyah, amal yang akan mengalir terus pahalanya hanya dibatasi pada sumbangan untuk pembangunan masjid atau pesantren. Padahal banyak cara untuk melakukan amal jariyah. Dan lebih baik lagi jika kita dapat melakukan banyak cara tersebut supaya bisa memperoleh banyak pahala. 

Menyebarkan ilmu diin (agama) dan ilmu itu dimanfaatkan orang lain, itu juga termasuk amal jariyah. Bentuk lainnya adalah dengan membantu dalam penerbitan buku Islam yang dibagikan secara gratis di tengah-tengah kaum muslimin.

Inilah yang kami temui di tanah Arab (Saudi Arabia), para muhsinin atau dermawan begitu pintar dalam menyalurkan hartanya. Ribuan buku bahkan jutaan sering dibagi gratis di tengah-tengah masyarakat atau kepada para pelajar (tholib). 

Contohnya dapat kita temukan di saat musim haji, berbagai buku aqidah, fikih dan akhlak dicetak dalam bahasa Arab dan bahasa lainnya termasuk bahasa lainnya. Itu semua dibagi gratis di tengah-tengah jamaah haji. 

Begitu cerdasnya para muhsinin yang memilih jalan bersedekah semacam ini. Lihat saja bagaimana jika ribuan buku yang dicetak, atau bahkan jutaan buku walaupun itu dalam bentuk buku saku (kecil dan sederhana), namun jika orang yang diberi membaca dan mengamalkan ilmunya, maka muhsinin tersebut akan turut serta mendapatkan pahala amal jariyah. Karena itu, kita harus cerdas dalam memilih jalan untuk berbuat baik.

Fadhilah atau keutamaan partisipasi dalam penerbitan buku yang dibagi gratis di tengah-tengah kaum muslimin tercakup dalam hadits dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ وَعِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ وَوَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ

“Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu): sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau do’a anak yang sholeh” (HR. Muslim no. 1631)

Komisi Fatwa di Kerajaan Saudi Arabi, Al Lajnah Ad Daimah lil Buhuts Al ‘Ilmiyyah wal Ifta’, yang sering juga membagi buku gratis kepada para pelajar di kota Riyadh-KSA, pernah ditanya mengenai partisipasi dalam penerbitan buku gratis apakah termasuk dalam amal jariyah yaitu ilmu yang terus dimanfaatkan. Para ulama di sana ditanya sebagai berikut:

Apakah pencetakan buku Islam yang shahih lalu setiap orang masih memanfaatkannyasetelah kita meninggal dunia termasuk dalam amal jariyah “ilmu yang senantiasa dimanfaatkan” sebagaimana disebutkan dalam hadits?

Jawaban para ulama yang duduk di Al Lajnah Ad Daimah:
Pencetakan buku-buku Islam yang bermanfaat yang terus dimanfaatkan oleh manusia, baik dalam ilmu diin (agama) maupun ilmu dunia, itu termasuk amalan sholehah. Ketika masih hidup, orang yang berpartisipasi dalam penerbitan buku tersebut akan mendapatkan pahala. 

Dan pahala tersebut akan terus mengalir selama buku tersebut terus dimanfaatkan setelah ia meninggal dunia. Amalan tersebut termausk dalam keumuman hadits shahih dari Abu Hurairah, Rasulullaah shallallaahu ‘alaihi wa sallaam bersabda : 

“Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu): sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau do’a anak yang sholeh” (HR. Muslim, At Tirmidzi, An Nasai dan Ahmad). 

Setiap orang yang berpartisipasi dalam penerbitan buku dari ilmu yang bermanfaat akan mendapatkan pahala besar. Yang termasuk mendapatkan pahala di dalamnya adalah penulisnya, pengajarnya, penyebar buku tersebut di tengah-tengah manusia, atau yang menerbitkannya. Semuanya akan mendapatkan pahala sesuai dengan besarnya partisipasi yang ia berikan.
[Fatwa Al Lajnah Ad Daimah lil Buhuts Al ‘Ilmiyyah wal Ifta’ no. 20062]

Segala puji bagi Allah yang dengan nikmat-Nya segala kebaikan menjadi sempurna.

Wa shallallaahu ‘ala nabiyyina Muhammad wa ‘ala alihi wa shahbihi wa sallaam

Walhamdulillaahi Rabbil ‘alamiin.

*).Seluruh artikel dan tulisan di FaceBook Abu Hasan dapat disebarluaskan,dengan mencantumkan sumbernya dan tetap menjaga keilmiahannya.

________

Dipublish Oleh : Abu Hasan
Follow akun sosial media Foto Dakwah, klik disini

Klik disini untuk sedekah dakwah, untuk membantu dakwah kami

Share Artikel Ini

Related Posts

There is no other posts in this category.

Comments
1 Comments

1 comments:

Partisipasi dan amal jariyah dalam perluasan dan pembangunan masjidil
haram dan masjid Nabawi

1. Niat Ibadah ( dari Allah,Karena Allah dan untuk Allah)
2. Membawa beberapa batu kerikil kecil yang Haq dari tanah air
3. Point no 2 dapat dibawa sendiri/ dititipkan kepada Jamaah yang akan
berangkat Umroh dan Haji
4. Batu kerikil diletakkan diarea yg sedang dibangun/di Cor semen
5. Atau dititipkan kepada pekerja pembangunan agar diletakkan ditempat
tersebut
6. Mudah-mudahan Allah Ridho dengan apa yang kita kerjakan

* Umumnya waqaf qur'an
* Tidak ada kotak amal di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi
* Mungkin Batu kerikil tidak berarti untuk sebagian orang,akan tetapi
jika diletakkan di kedua Masjid tersebut,paling tidak batu kerikil ini
akan menjadi bagian terkecil dari bangunan tersebut.
* Moment Perluasan dan Pembangunan Masjidil haram dan Masjid Nabawi