Search

Kisah : Tertampar penjual gado-gado

Baca Juga :



TERTAMPAR PENJUAL GADO GADO

Penjual gado-gado ini baru saja menampar saya dua kali.
Saya sudah beberapa kali beli gado gado di tempat Bu Ijah - Siti Khodijah - di pojok jalan Asmawi, Beji, Depok ini. Untuk kedua kalinya saya 'dipaksa' menunggu di gerobaknya yang ditinggalkan begitu saja.
"Lagi sholat dzuhur mas bu Ijah nya..." kata tukang rambutan di sebelahnya. Saya pun menunggu. 
Lima belas menit kemudian bu Ijah muncul, karena sudah kenal dengan wajah pelanggannya ini dia lalu bilang, "Maaf ya.. nunggu lama... pedas banget kan?"
"Habis sholat bu?" tanya saya.
"Iya mas, kaya kagak - sholat kagak... rugi dong saya…"
Plak! Jawabannya bikin saya merasa ditampar.
"Nggak takut kehilangan pelanggan?" tanya saya lagi.
"Emang sih kata orang-orang setiap pas saya sholat ada deh enam sampe tujuh pelanggan yang datang... Tapi ya kalau rezeki saya tuh orang pada balik lagi. Kalau kagak balik ya bukan rezeki saya..."
Plak! Ditampar lagi saya rasanya sama bu Ijah.
Yang kedua ini terasa lebih pedas tamparannya, lebih pedas dari rasa gado-gadonya. Jelas, keyakinannya soal rezeki jauh diatas keyakinan saya yang kadang masih meragu.
Terima kasih ya bu Ijah atas tamparannya.

Renungan bagi kita: "Sekaya apa dirimu sampai rela meninggalkan sholat?"

AlhikmahJKT
Follow akun sosial media Foto Dakwah, klik disini

Klik disini untuk sedekah dakwah, untuk membantu dakwah kami

Share Artikel Ini

Related Posts

Comments
0 Comments