Search

Dosa besar : Hukum Riya

Baca Juga :


RIYA

Syarat paling utama suatu amalan diterima di sisi Allah adalah ikhlas. Tanpanya, amalan seseorang akan sia-sia belaka. Syaitan tidak henti-hentinya memalingkan manusia, menjauhkan mereka dari keikhlasan. Salah satunya adala melalui pintu riya’ yang banyak tidak disadari setiap hamba.

Yang dimaksud riya’ adalah melakukan suatu amalan agar orang lain bisa melihatnya kemudian memuji dirinya. Termasuk ke dalam riya’ yaitu sum’ah, yakni melakukan suatu amalan agar orang lain mendengar apa yang kita lakukan, sehinga pujian dan ketenaran pun datang tenar. Riya’ dan semua derivatnya merupakan perbuatan dosa dan merupakan sifat orang-orang munafik.

Disebutkan hadits shohih yg diriwayatkan Imam Muslim, tiga manusia pertama yang diadili pada hari kiamat:
1. Orang yang mati syahid di jalan Allah
2. Orang yang menuntut ilmu dan mengajarkannya serta membaca Al-Qur'an
3. Orang yang gemar bersedekah

Ketiganya diseret atas mukanya dan dilemparkan masuk neraka!! Kenapa?? Sebab… ketiganya larut dan menikmati RIYA', SUM'AH dan sejenisnya.
1. Yang mati syahid berperang ingin supaya dikatakan gagah berani.
2. Yang menuntut ilmu dan mengajarkan Al-Quran ingin supaya dikatakan pembaca Al-Quran yang baik.
3. Yang gemar bersedekah ingin supaya dikatakan dermawan.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan bahwa riya’ termasuk syirik khafi yang samar dan tersembunyi. Hal ini karena riya’ terkait dengan niat dan termasuk amalan hati, yang hanya diketahui oleh Allah Ta’ala. Tidak ada seseorang pun yang mengetahui niat dan maksud seseorang kecuali Allah semata. Hadist di atas menunjukkan tentang bahaya riya’, karena Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam khawatir riya’ menimpa para sahabat yang merupakan umat terbaik, apalagi terhadap selain mereka. Kekhawatiran beliau lebih besar daripada kekhawatiran terhadap ancaman fitnah Dajjal karena hanya sedikit yang dapat selamat dari bahaya riya’ ini.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajarkan kepada kita sebuah doa untuk melindungi diri kita dari syirik besar maupun syirik kecil. Rasulullah berkata, ‘Ucapkanlah Allahumma inni a’udzubika an usyrika bika wa ana a’lam wa astaghfiruka lima laa a’lam (‘Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari perbuatan syirik yang aku sadari. Dan aku memohon ampun kepada-Mu atas dosa-dosa yang tidak aku ketahui).” (HR. Ahmad No. 4/403. Dishahihkan oleh Syaikh al Albani)

Semoga kita bisa menjaga keikhlasan hati atas amal ibadah kita dan terhindar dari dosa besar riya'.

🌐 muslim.or.id


AlhikmahJKT
Follow akun sosial media Foto Dakwah, klik disini

Klik disini untuk sedekah dakwah, untuk membantu dakwah kami

Share Artikel Ini

Related Posts

Comments
0 Comments