Search

Ringkasan catatan kajian Dauroh cinta aku ingin nikah

Baca Juga :


Daurah Cinta The Strangers Al-Ghuroba
Sabtu, 21 Januari 2017 / 22 Rabi'ul Akhir 1438 H
Masjid WTC Jenderal Sudirman
Ustadz Subhan Bawazier _hafidzahullah_
Sesi 1

=====================

AKU INGIN NIKAH

=====================

Wahai pemuda…

Menikahlah! Sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alayhi wa sallam telah memanggilmu,

Rasulullah shallallahu ‘alayhi wa sallam bersabda:

يا معشر الشباب من اسطاع منكم الباءة فاليتزوج فإنه أغض للبصر وأحصن للفرج ومن لم يستطع فعليه بالصوم فإنه له وجاء

“Wahai sekalian para pemuda, barang siapa di antara kalian telah mampu untuk menikah maka hendaknya ia menikah, karena menikah dapat lebih menundukkan pandangan, dan lebih menjaga kehormatan. Barang siapa yang belum mampu menikah maka hendaklah ia berpuasa, karena puasa adalah perisai (penjaga) baginya.” [HR. Bukhari dan Muslim]

Dan dalam sabdanya yang lain,

وَعَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رضي الله عنه ( أَنَّ اَلنَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم حَمِدَ اَللَّهَ , وَأَثْنَى عَلَيْهِ , وَقَالَ : لَكِنِّي أَنَا أُصَلِّي وَأَنَامُ , وَأbermanfaat.ُفْطِرُ , وَأَتَزَوَّجُ اَلنِّسَاءَ , فَمَنْ رَغِبَ عَنْ سُنَّتِي فَلَيْسَ مِنِّي ) مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ

Dari Anas Ibnu Malik radhiyallaahu ‘anhu bahwa Nabi shallallaahu ‘alayhi wa sallam setelah memuji Allah dan menyanjung-Nya bersabda: “Tetapi aku sholat, tidur, berpuasa, berbuka, dan mengawini perempuan. Barangsiapa membenci sunnahku, ia tidak termasuk ummatku.” [Muttafaq Alaihi]

Juga Rasulullah shallallahu 'alayhi wa sallam mewasiatkan 4 perkara kepada pemuda yang hendak menikah,

عنْ أبِيْ هُرَيْرَةَ – رَضِيَ اللهُ عَنْهُ – عَنِ النَّبِيِّ – صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلّمْ – قَالَ: تُنْكَحُ المَرْأةُ لِأَرْبَعٍ: لمِالِهَا، وَلِحَسَبِهَا،
وَلِجَمَالِهَا، وَلِدِيْنِهَا فَاظْفَرْ بِذَاتِ الدِّيْنِ تَرِبَتْ يَدَاكْ

Dari Abu Hurairah radhiyallaahu 'anhu – dari Nabi Muhammad shallallahu 'alayhi wa sallam, beliau berkata: “Seorang perempuan dinikahi karena empat perkara, karena hartanya, karena kedudukannya, karena kecantikannya, (atau) karena agamanya. Pilihlah yang beragama, maka kau akan beruntung, (jika tidak, semoga kau) menjadi miskin”. [HR. Al-Bukhari]

Bagaikan protektor. Menikah dapat menjadi formula untuk mencegah mata dari penglihatan yang haram dan menekan syahwat berlebihan yang tidak pada tempatnya. Lalu mengapa Rasulullah shallallahu 'alayhi wa sallam mengatakan "Wahai Pemuda yang mampu", karena mampu disini bukan ia yang ujug-ujug ingun menikah tanpa persiapan yang matang dan visi-misi yang mantap, mampu yang disebut diatas adalah mampu dalam arti luas secara lahir dan batin.

Pada hakikatnya Kaum Adam dipilih Allah Azza wa Jalla sebagai pemimpin. Dalam hadits disebutkan bahwasanya _tidak akan terselesaikan urusan Rumah Tangga apabila Wanita yang menjadi pemimpinnya_ maka dari itu konsekuensi dari pernikahan adalah Suami yang berperan sebagai nahkoda akan mengatur arah bahteranya ingin dibawa kemana lalu Istri lah yang tugasnya menaati suami untuk senantiasa sami'na wa atho'na.

Untuk mendapatkan bahtera rumah tangga yang _SaMaRa_ dibutuhkan teamwork yang baik antara Suami dengan Istri. Adalah syair Arab yang menginspirasi kaum hawa untuk senantiasa bersemangat menuntut ilmu demi lahirnya buah hati generasi rabbani, yaitu "Al-ummu madrosatul ula’, iza a’dadtaha a’dadta sya’ban thayyibal a’raq" yang artinya: Ibu adalah madrasah (sekolah) utama, bila engkau mempersiapkannya, maka engkau telah mempersiapkan generasi terbaik.
Tentunya, setiap madrasah harus memiliki _rois_ atau kepala sekolah (pemimpin), sang suami lah yang harus memfasilitasi dengan sebaik-baiknya.

Rasulullah shallallahu 'alayhi wa sallam bersabda:

كُلُّ ابْنِ آدَمَ خَطَّاءٌ وَخَيْرُ الْخَطَّائِينَ التَّوَّابُونَ

"Seluruh anak Adam berdosa, dan sebaik-baik orang yang berdosa adalah yang bertaubat" [HR Ibnu Maajah no 4241, dihasankan oleh Syaikh Al-Albani]
Makna dari hadits diatas adalah, setiap dari kita pasti banyak berbuat salah, baik yang disadari ataupun tidak. Namun begitu, Allah, Dzat Yang Pengampun, menghadirkan Taubat dalam hidup manusia. Taubat, sebuah kata singkat namun bermakna agung. Imam an-Nawawi rahimahullah berkata: "Taubat merupakan pondasi Islam yang sangat penting, jalan pembuka bagi orang yang sedang menempuh ke kampung akhirat" (Syarah Shahih Muslim)
Maka dari itu kalau kita menuntut segala sesuatunya sempurna bukan manusia tempatnya. Karena, sebaik apapun manusia pasti ada kalanya ia berbuat salah atau dosa kecuali Rasulullah shallallahu 'alayhi wa sallam yang ma'sum atas dosa. Begitupun dengan pernikahan, kita tidak bisa memaksakan kehendak Allah ta'ala atas ketetapannya. Kalimat indah yang menggugah hati "Cinta sejati lahir karena adanya rasa saling mencintai kekurangan satu sama lain" dalam ayat Al-Qur'an disebutkan, "Allah menghendaki agar pasangan suami-istri layaknya sepasang pakaian yang saling melengkapi, bukan saling merusak." Sebagaimana dalam ayat dalam Al-Qur'an,

أُحِلَّ لَكُمْ لَيْلَةَ الصِّيَامِ الرَّفَثُ إِلَى نِسَآئِكُمْ هُنَّ لِبَاسٌ لَّكُمْ وَأَنتُمْ لِبَاسٌ لَّهُنَّ عَلِمَ اللّهُ أَنَّكُمْ كُنتُمْ تَخْتانُونَ أَنفُسَكُمْ فَتَابَ عَلَيْكُمْ وَعَفَا عَنكُمْ فَالآنَ بَاشِرُوهُنَّ وَابْتَغُواْ مَا

كَتَبَ اللّهُ لَكُمْ

Artinya: "Dihalalkan bagi kamu pada malam hari bulan puasa bercampur dengan isteri-isteri kamu; mereka adalah pakaian bagimu, dan kamupun adalah pakaian bagi mereka. Allah mengetahui bahwasanya kamu tidak dapat menahan nafsumu, karena itu Allah mengampuni kamu dan memberi ma'af kepadamu. Maka sekarang campurilah mereka dan ikutilah apa yang telah ditetapkan Allah untukmu." (QS. Al-Baqarah [2]: 187)

Diantara keutamaan menikah adalah untuk menyempurnakan separuh agama dan kita tinggal menjaga diri dari separuhnya lagi. Kenapa bisa dikatakan demikian? Para ulama jelaskan bahwa yang umumnya merusak agama seseorang adalah kemaluan dan perutnya. Kemaluan yang mengantarkan pada zina, sedangkan perut bersifat serakah. Nikah berarti membentengi diri dari salah satunya, yaitu zina dengan kemaluan. Itu berarti dengan menikah separuh agama seorang pemuda telah terjaga, dan sisanya, ia tinggal menjaga lisannya. Sebagaimana disebutkan dalam sabda Rasulullah shallallahu 'alayhi wa sallam,

إِذَا تَزَوَّجَ العَبْدُ فَقَدْ كَمَّلَ نَصْفَ الدِّيْنِ ، فَلْيَتَّقِ اللهَ فِي النِّصْفِ البَاقِي

“Jika seseorang menikah, maka ia telah menyempurnakan separuh agamanya. Karenanya, bertakwalah pada Allah pada separuh yang lainnya.” [HR. Al Baihaqi dalam Syu’abul Iman. Dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam As Silsilah Ash Shahihah no. 625]

Berikut ini akan disebutkan beberapa nasihat ulama perihal pernikahan yang in syaa Allah bermanfaat untuk kita ambil faidahnya, diantaranya:

1. Jadikan rumah tempat tinggalmu nanti sebagai bentuk kenikmatan. Sebagaimana dalam ayat Al-Qur'an,

 وَاللَّهُ جَعَلَ لَكُمْ مِنْ بُيُوتِكُمْ سَكَنًا وَجَعَلَ لَكُمْ مِنْ جُلُودِ الأنْعَامِ بُيُوتًا تَسْتَخِفُّونَهَا يَوْمَ ظَعْنِكُمْ وَيَوْمَ إِقَامَتِكُمْ وَمِنْ أَصْوَافِهَا وَأَوْبَارِهَا وَأَشْعَارِهَا أَثَاثًا وَمَتَاعًا إِلَى حِينٍ

وَاللَّهُ جَعَلَ لَكُمْ مِمَّا خَلَقَ ظِلالا وَجَعَلَ لَكُمْ مِنَ الْجِبَالِ أَكْنَانًا وَجَعَلَ لَكُمْ سَرَابِيلَ تَقِيكُمُ الْحَرَّ وَسَرَابِيلَ تَقِيكُمْ بَأْسَكُمْ كَذَلِكَ يُتِمُّ نِعْمَتَهُ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تُسْلِمُونَ

Dan Allah menjadikan rumah-rumah bagimu sebagai tempat tinggal dan Dia menjadikan bagimu rumah-rumah dari kulit hewan ternak yang kamu merasa ringan (membawanya) pada waktu kamu bepergian dan pada waktu kamu bermukim dan (dijadikan-Nya pula) dari bulu domba, bulu unta dan bulu kambing, alat-alat rumah tangga dan kesenangan sampai waktu (tertentu)

Dan Allah menjadikan tempat bernaung bagimu dari apa yang telah Dia ciptakan, Dia menjadikan  bagimu tempat-tempat tinggal di gunung-gunung, dan Dia menjadikan pakaian bagimu yang memeliharamu dari panas dan pakaian (baju besi) yang memelihara kamu dari peperangan. Demikian Allah menyempurnakan nikmat-Nya kepadamu agar kamu berserah diri (kepada-Nya). (QS. An-Nahl [16]: 80-81)

Jadikan rumah sebagai _Baiti Jannati._

2. Hendaklah rumah tangga menjadi ishlah (menjaga diri dan anggota keluarga dari api neraka). Sebagaimana ayat Al-Qur'an yang menerangkan,

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَّا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ

 "Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai (perintah) Allah terhadap apa yang diperintahkanNya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan." (Q.S. At-Tahrim [66]: 6)

========================

Tips dan Trik memilih istri idaman:

1. Carilah calon istri shalihah yang menaati Agama dan mencintainya, berkaitan dengan surat An-Nisa ayat 34.
2. Tidak mengenal kata-kata tercela.
3. Memiliki hati yang bersih yang mencerminkan apa yang diucapkan.
4. Selalu bersabar dan tak mudah bersedih.
5. Tidak meremehkan dosa kecil ataupun besar.
6. Berakhlak mulia, karena kebaikan itu adalah akhlak yang baik.
7. Tidak menceritakan tentang wanita lain kepada suaminya.
8. Tidak melihat aurat antara sesama wanita lainnya (wanita satu dengan lainnya tidak boleh saling melihat auratnya).
9. Taat kepada suami senantiasa menjaga diri dalam kebaikan di setiap saat.
10. Tidak mudah minta bercerai.
11. Tidak memakai parfum ketika keluar dari rumah dan memelihara hijabnya.
12. Gemar bersedekah kepada tetangga, kerabat dekat, dan siapapun.
13. Yang senantiasa selalu ingin berlomba-lomba dalam kebaikan, juga bisa membantu suami untuk melakukan ketaatan pada Allah subhanahu wa ta'ala agar cinta keduanya berlabuh di Jannah Nya.

=========================

Lalu, dibawah ini akan disebutkan Tips dan Trik memilih suami idaman:

1. Lelaki muslim yang beriman hanya kepada Allah Azza wa Jalla.
2. Lelaki yang penuh dengan kelembutan hati, tutur kata dan perbuatan.
3. Memiliki hubungan baik dengan Ibu, Ayahnya dan senantiasa menjaga hubungan baik kepada saudara dan kerabat dekatnya.
4. Lelaki yang paham bahwasanya rezeki yang ia bawa kerumahnya melainkan harus yang halal (sebagaimana ayat 60 dalam surah Ar-Rahman. Karena yang haram tidak akan pernah mendatangkan kebaikan sedikitpun).
5. Lelaki yang mengenali nama-nama Allah ta'ala, sifat-sifat Nya, dan yang mengenali ulama.

Wallahu a'lam bishawab..

The strangers
Follow akun sosial media Foto Dakwah, klik disini

Klik disini untuk sedekah dakwah, untuk membantu dakwah kami

Share Artikel Ini

Related Posts

There is no other posts in this category.

Comments
0 Comments