Search

Apakah meyakini Allah di atas langit Arsy sama dengan Yahudi?

Baca Juga :



Mbah... Gak semua yang diyakini yahudi itu harus kita selisihi mbah. Yahudi meyakini bahwa daging babi adalah haram, apakah sampeyan mau menyelisihinya mbah dengan mengatakan bahwa daging babi jadi halal karena si yahudi meyakini haram ? 😂
Mbah.... Dahulu si fir'aun gak percaya Allah diatas langit mbah, fir'aun bilang Musa (nabi panutan yahudi) telah berdusta mbah. Al-Qur'an menyatakan hal ini mbah, monggo disimak mbah :
وَقَالَ فِرْعَوْنُ يَا هَامَانُ ابْنِ لِي صَرْحًا لَعَلِّي أَبْلُغُ الْأَسْبَابَ أَسْبَابَ السَّمَاوَاتِ فَأَطَّلِعَ إِلَى إِلَهِ مُوسَى وَإِنِّي لَأَظُنُّهُ كَاذِبًا
"Dan berkatalah Firaun : Hai Haman, buatkanlah untukku sebuah bangunan yang tinggi supaya aku sampai ke pintu-pintu, (yaitu) pintu-pintu langit, supaya aku dapat melihat Tuhan Musa dan sesungguhnya aku memandangnya seorang pendusta." (QS. Al Mu’min: 36-37)
Mbah, Al-Imam Abu 'Utsman Ash-Shabuni rahmatullah 'alaihi menyatakan begini mbah :
"Sesungguhnya fir’aun mengatakan yang demikian itu karena dia telah mendengarnya dari Nabi Musa 'alaissalam. Nabi Musa pun telah mengingatkan dia bahwasanya Robbnya berada di atas langit. Tidakkah engkau melihat ucapan Fir’aun (yang diabadikan dalam Al Qur’an)
وَإِنِّي لَأَظُنُّهُ كَاذِبًا
"Sesungguhnya aku memandangnya seorang pendusta". (QS. Ghofir [40] : 37)
Yaitu mendustakan ucapan Musa bahwa sesungguhnya di langit ada Tuhan. Para ulama ummat dan para imam dari kalangan salaf rahimahumullah tidak berbeda pendapat bahwasanya Allah Subhana wa Ta'ala berada di atas langit beristiwa' di atas 'Arsy Nya dan 'Arsy Nya berada di atas langit." [Aqidatus Salaf wa Ashabil hadits hal. 176]
Ibnu Abil 'izz al-Hanafi juga menafsirkan ayat diatas demikian mbah, beliau berujar :
"Barangsiapa yang mendustakan ketinggian Dzat Allah di atas langit yaitu dari sekte Jahmiyah, maka mereka adalah termasuk pengikut fir'aun. Sedangkan yang menetapkan ketinggian Dzat Allah di atas langit, merekalah pengikut Musa dan pengikut Muhammad." [Syarh Al 'Aqidah Ath Thohawiyah, 2/441]
Ini juga ditafsirkan oleh Al-Imam Ibn Khuzaimah di kitabut tauhid dll mbah.
Mbah, kalau kalau ada nashrani yang juga meyakini Allah diatas langit, memangnya mengapa mbah. Murid-muridnya Nabi Isa pernah meminta Nabi Isa agar menghidangkan sebuah hidangan langsung dari langit mbah, Allah berfirman mbah :
إِذْ قَالَ الْحَوَارِيُّونَ يَا عِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ هَلْ يَسْتَطِيعُ رَبُّكَ أَنْ يُنَزِّلَ عَلَيْنَا مَائِدَةً مِنَ السَّمَاءِ قَالَ اتَّقُوا اللَّهَ إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ (112) قَالُوا نُرِيدُ أَنْ نَأْكُلَ مِنْهَا وَتَطْمَئِنَّ قُلُوبُنَا وَنَعْلَمَ أَنْ قَدْ صَدَقْتَنَا وَنَكُونَ عَلَيْهَا مِنَ الشَّاهِدِينَ (113) قَالَ عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ اللَّهُمَّ رَبَّنَا أَنْزِلْ عَلَيْنَا مَائِدَةً مِنَ السَّمَاءِ تَكُونُ لَنَا عِيدًا لِأَوَّلِنَا وَآخِرِنَا وَآيَةً مِنْكَ وَارْزُقْنَا وَأَنْتَ خَيْرُ الرَّازِقِينَ (114) قَالَ اللَّهُ إِنِّي مُنَزِّلُهَا عَلَيْكُمْ فَمَنْ يَكْفُرْ بَعْدُ مِنْكُمْ فَإِنِّي أُعَذِّبُهُ عَذَابًا لَا أُعَذِّبُهُ أَحَدًا مِنَ الْعَالَمِينَ (115)
Ingatlah ketika pengikut-pengikut Isa berkata, "Hai Isa putra Maryam, sanggupkah Tuhanmu menurunkan hidangan dari langit kepada kami?” Isa menjawab, "Bertakwalah kepada Allah jika betul-betul kalian orang yang beriman." Mereka menjawab, "Kami ingin memakan hidangan itu dan supaya tenteram hati kami dan supaya kami yakin bahwa kamu telah berkata benar kepada kami, dan kami menjadi orang-orang yang menyaksikan hidangan itu." Isa putra Maryam berdoa, "Ya Tuhan kami, turunkanlah kiranya kepada kami suatu hidangan dari langit (yang hari turunnya) akan menjadi hari raya bagi kami, yaitu bagi orang-orang yang bersama kami dan yang datang sesudah kami, dan menjadi tanda bagi kekuasaan Engkau; beri rezekilah kami, dan Engkaulah Pemberi rezeki Yang Paling Utama.” Allah berfirman, "Sesungguhnya Aku akan menurunkan hidangan itu kepada kalian, barang siapa yang kafir di antara kalian sesudah (turun hidangan itu), maka sesungguhnya Aku akan menyiksanya dengan siksaan yang tidak pernah Aku timpakan kepada seorang pun di antara umat manusia.”
(Al-Maidah 112-115)
Mbah, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mengarahkan jari telunjukknya ke arah atas langit mbah seraya bersabda :
اللهم اشهد
"Ya Allah saksikanlah", setelah beliau meminta persaksian kepada para sahabat apakah beliau telah menyampaikan risalah, dan para sahabat menyatakan "iya", beliau telah menyampaikan.
Mbah, para ulama mengatakan bahwa dalil Allah tinggi diatas 'Arsy iti 1000 dalil bahkan lebih mbah, dalil sam'i, aqli dan hissi mbah. Mbah, yang meyakini Allah tidak diatas langit dari kalangan ummat ini adalah mu'tazilah mbah, kemudian diikuti oleh jahmiyyah, qaramithah, bathiniyyah, dan mutaakhkhirin dari kalangan Asy'ariyyah dan maturidiyyah mbah. Dizaman salaf gak ada mbah yang berpendapat seperti pendapat sampeyan mbah.
Membahas hal ini panjang mbah, gak kelar 3 hari. Butuh kejujuran dan taslim mbah.
Hadanallahu wa iyaaka mbah

Follow akun sosial media Foto Dakwah, klik disini

Klik disini untuk sedekah dakwah, untuk membantu dakwah kami

Share Artikel Ini

Related Posts

Comments
0 Comments