Search

Fenomena ustad karbitan di zaman millenial

Baca Juga :




 Semoga kita dihindari hal seperti ini, semoga kita yang baru hijrah diberi taufik agar belajar dahulu dari dasar dengan proses serta menghindari ingin segera tampil sebagai orang berilmu

.

# Dokter Karbitan dan Ustadz Karbitan

.

Ketika menerapkan ilmu, Seorang dokter jika ingin menerapkan ilmunya kepada pasien, maka ia harus belajar dahulu dengan lama sekitar 6 tahun lebih (untuk mendapat gelar dokter). Dan ia harus melalui beberapa tahap.

.

1. Belajar ilmu teori

2. Belajar prkatek dengan manekin (boneka untuk praktek)

3. Belajar praktek dengan pasien sehat terlatih

4. Belajar praktek dengan pasien sakit dengan bimbingan

5. Praktek mandiri

.

Akan tetapi untuk ilmu agama, maka orang DENGAN MUDAHNYA menjadi ustadz, dengan mudahnya menjadi rujukan pertanyaan dalam masalah agama, dengan mudahnya memberikan fatwa dengan mudahnya menjadi khatib dan penceramah. 


Padahal ia adalah artis baru taubat, ia baru sekedar baca-baca buku terjemahan tanpa berguru, ia baru sekedar pernah naik haji, baru sekedar pernah tinggal di Arab saudi saja.


Mari kita bandingkan:


Untuk ilmu kedokteran jelas ia harus menguasainya, jika tidak maka ia bisa melakukan mal praktek dan bisa merugikan pasien dan bahkan bisa dituntut jika melakukan kecerobohan. 


dalam Hadits


“Barang siapa yang melakukan pengobatan dan dia tidak mengetahui ilmunya sebelum itu maka dia yang bertanggung jawab.”(HR. An-Nasa’i)


Begitu juga dengan ilmu agama, seseorang harus belajar dahulu dengan waktu yang tidak pendek. Ia butuh waktu yang lama agar bisa menjadi seorang ustadz yang akan membimbing masyarakat untuk memahami agama. Sebagaimana perkataan imam Syafi'i


Dan jika salah dalam memahami dan menyampaikan agama atau mal praktek dalam agama, maka dampaknya sangat berbahaya, bisa menyesatkan orang banyak dan berkata-kata atas nama Allah tanpa ilmu yan merupakan dosa terbesar, bahkan diatas dosa kesyirikan..


Selengkapnya baca ا:


http://muslimafiyah.com/dokter-karbitan-vs-ustadz-karbitan.html


Penyusun: dr. Raehanul Bahraen

Follow akun sosial media Foto Dakwah, klik disini

Klik disini untuk sedekah dakwah, untuk membantu dakwah kami

Share Artikel Ini

Related Posts

Comments
0 Comments