Search

2 poros bidah zaman now

Baca Juga :

 



__


2 POROS BID'AH ZAMAN NOW


Syaikh Abdul Aziz Ar-Rayyis hafizhahullahu berkata:


- Seorang muslim tidak cukup hanya meyakini sunnah/aqidah dan metode salaf bahkan harus adanya cinta dan benci karenanya. Dan bid'ah di zaman ini berporos kepada dua hal:

1. Hizbiyah (fanatik golongan) dan meninggalkan cinta dan benci di atas sunnah.

2. Penggembosan prinsip aqidah tentang kepemimpinan dan yang berkaitan dengan mendengar dan mentaati pemimpin kaum muslimin (dalam hal yang tidak bermaksiat kepada Allah dan Rasul-Nya)


- Imam Al-Ajurri rahimahullahu meriwayatkan: Pernah Abu Bakar bin 'Ayyas ditanya: Siapakah Sunni itu? beliau menjawab: "Sunni adalah orang yang apabila disebut tentang hawa nafsu/bid'ah, maka dia tidak membelanya".

Maksudnya dia tidak fanatik kecuali kepada sunnah Rasulullah ﷺ dan ajaran para salafush shalih. Setiap orang yang fanatik kepada selain hal tersebut, maka dia bukan sunni/salafi meskipun dia memiliki aqidah yang shahihah dan berpegang dengan sunnah (selain dari masalah wala' dan bara').

Barangsiapa yang fanatik kepada kelompok (seperti membela bid'ah/kesesatan temannya karena satu kantor/yayasan/organisasi/komunitas), maka dia bukan sunni/salafi. Maka sebaliknya, wajib fanatik kepada Sunnah.


- Oleh karena itulah, kaidah kelompok Ikhwanul muslimin yang viral yang dikarang oleh Hasan Al-Banna "Kita tolong menolong dalam hal yang kita sepakati dan kita saling toleransi dalam hal yang kita perselisihkan" adalah bid'ah zaman ini.

Dan ini sudah cukup untuk membid'ahkan kelompok Ikhwanul Muslimin karena mereka menyelisihi Ahlussunnah dalam perkara (prinsip aqidah) yang global. Yang demikian itu karena wala'/loyalitas dan bara'/berlepas diri di atas ukuran golongan itu menyelisihi Ahlussunnah dalam perkara (prinsip aqidah) yang global.


(Syarah Tsalatsah Al-Ushul hal. 26-27 oleh Syaikh Abdul Aziz Ar Rayyis hafizhahullahu)

Follow akun sosial media Foto Dakwah, klik disini

Klik disini untuk sedekah dakwah, untuk membantu dakwah kami

Share Artikel Ini

Related Posts

Comments
0 Comments