Search

Hadist palsu : keutamaan memandang wajah ulama lebih utama dari beribadah selama 60 tahun, berkunjung dan duduk bersama ulama, memuliakan ulama sama dengan memuliakan 70 nabi

Baca Juga :

 








••

Hadits Maudhu' (Palsu)

---------

Hadits-Hadits Palsu seperti ini menjadi sebab Ghuluwnya kaum muslimin yang Awam terhadap orang orang yang di sangka Ulama.


Allah dan Rasulnya melarang kita bersikap Ghuluw (Berlebih-lebihan) dalam memuji orang orang alim/Sholeh (Syeikh, Ustadz,Habib,Kiyai, Tuan Guru Dll)


📌 Allah berfirman yang artinya:


“Dan mereka (Kaum Nabi Nuh) berkata:


“Jangan kamu sekali-kali meninggalkan sesembahan- sesembahan kamu dan (terutama) janganlah sekali-kali kamu meninggalkan (penyembahan) •Wadd, •Suwa, •Yaghuts, •Ya’quq, maupun •Nasr”


📚 (QS. Nuh: 23).


📌 Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhu mengatakan:


“Ini adalah nama-nama orang shalih dari kaum Nuh. Ketika mereka meninggal, syetan membisikkan kepada kaumnya, ‘Buatlah patung-patung di bekas majelis-majelis pertemuan mereka (sebagai simbol dan untuk mengenang keshalihan mereka), kemudian namailah patung-patung tersebut dengan nama-nama mereka’.


Maka kaumnya melaksanakannya dan belum menyembah patung-patung tersebut. Ketika mereka meninggal, dan telah hilang ilmu, maka patung-patung tersebut disembah oleh generasi setelahnya”


📚 (Diriwayatkan oleh Bukhari, hadits no.4920).


Sikap ghuluw (berlebihan) terhadap orang shalih adalah sebab paling awal yang menjerumuskan anak adam pada perbuatan syirik akbar. Sehingga, tidak selayaknya, kaum muslimin bermudah-mudahan dan tidak merasa khawatir terhadap perbuatan ini.


📌 Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:


“Janganlah kalian memujiku sebagaimana orang nashrani memuji Isa bin Maryam, aku hanyalah seorang hamba, maka katakanlah ‘ Hamba Allah dan RasulNya”


📚 (HR. Bukhari no 3445).


Nabi ï·º melarang umatnya agar tidak bersikap ghuluw kepadanya, sedangkan beliau adalah manusia yang paling mulia kedudukannya di sisi Allah.


Sehingga bersikap ghuluw kepada orang shalih yang kedudukannya di bawah beliau, tentu lebih layak untuk dilarang.


Allahu'alam

----------⠀

follow @hadits_lemah⠀

follow @hadits_lemah⠀

----------

follow @Hadits_Shahihh

follow @Hadits_Shahihh

----------⠀

Ikuti Kami:

📌 Instagram

●https://www.instagram.com/hadits_lemah

📌 Facebook

●https://www.facebook.com/MediaHaditsLemah


#HaditsMaudhu #HaditsPalsu #HaditsLemah

Follow akun sosial media Foto Dakwah, klik disini

Klik disini untuk sedekah dakwah, untuk membantu dakwah kami

Share Artikel Ini

Related Posts

Comments
0 Comments