TANYA JAWAB SEPUTAR MANHAJ SALAF

{ 𝐒𝐲𝐚𝐢𝐤𝐡 𝐃𝐑.𝐒𝐡𝐚𝐥𝐢𝐡 𝐛𝐢𝐧 𝐅𝐚𝐮𝐳𝐚𝐧 }

Bagaimanakah Manhaj Ahlus Sunnah dalam mengkritik orang per orang dan menyampaikan nama-nama mereka?

Apa menjelaskan kesalahan-kesalahan sejumlah da'i termasuk fitnah yang harus dihindari?

JAWABAN:

Yang keliru mesti diluruskan. Harus dijelaskan perbedaan antara kesalahan dengan kebenaran. Adapun perihal individu tertentu, maka pencelaan terhadap pribadi-pribadi orang tidak ada faedahnya. Bahkan, bahkan bisa jadi akan menimbulkan mudharat. Kita tidak menyinggung orang per orangnya. Kita hanya menjelaskan kesalahan dan menyampaikan kebenaran kepada ummat supaya mereka mengambil yang benar dan meninggalkan yang keliru. Targetnya bukan merusak karakter seseorang atau untuk balas dendam. Tujuannya bukanlah itu. Yang tujuannya untuk membalas dendam adalah orang yang menuruti nafsunya. Sedangkan yang tujuannya untuk menjelaskan kebenaran kepada ummat adalah seorang pemberi nasihat bagi kaum Muslimin.

Jika dituntut disebutkan nama dari orang yang dibantah agar diketahui banyak orang, maka ini untuk mashlahat yang nyata.

Para Ahli Hadits juga menyebutkan nama-nama perawi yang dicela. Kata mereka, “Fulan A, Fulan B, dan Fulan C adalah pendusta. Fulan D buruk hafalannya. Fulan E seorang mudallis." Para Ahli Hadits menjelaskan dengan menyebutkan nama-nama Fulan. Bukanlah maksud mereka untuk merusak karakter seseorang, hanya saja itu untuk menjelaskan sesuatu yang benar agar diketahui bahwa orang-orang tersebut bermasalah dalam hal periwayatan hadits sehingga ummat pun menjauhi riwayatnya dan berpegang pada peringatan tersebut.

Urusannya berputar pada tujuannya.(125) Jika tujuannya untuk merusak karakter seseorang, maka ini menuruti nafsu dan tidak dibolehkan. Jika tujuannya untuk menjelaskan kebenaran dan menasihati ummat, maka ini tidak mengapa. Walhamdulillaah.

•