Search

Mungkinkah pelajar pemula berinteraksi dengan ahli bidah juga orang yang pemikiran dan akidahnya sesat?

Baca Juga :

 



TANYA JAWAB SEPUTAR MANHAJ SALAF

{ ๐’๐ฒ๐š๐ข๐ค๐ก ๐ƒ๐‘.๐’๐ก๐š๐ฅ๐ข๐ก ๐›๐ข๐ง ๐…๐š๐ฎ๐ณ๐š๐ง }


Mungkinkah pelajar pemula berinteraksi dengan ahli-ahli bid'ah juga orang-orang yang punya pemikiran rusak dan 'aqidah sesat?


JAWABAN:


Para pemuda itu harus menghindar para ahli bid'ah juga orang-orang yang bermanhaj rusak dan pemikiran sesat. Harus menjauhi mereka beserta buku-buku mereka.


Para pemuda itu harus terus bersama para ahli ilmu dan bashirah, juga ahli tentang 'aqidah yang selamat. Para pemuda itu harus selalu mengambil ilmu dari mereka, bersimpuh di majelis mereka, dan selalu bertanya kepada mereka.


Adapun berkenaan dengan para ahli bid'ah dan pemilik pemikiran rusak, maka para pemuda wajib untuk menjauhi mereka, karena mereka itu akan memberi pengaruh buruk, menanamkan 'aqidah rusak, bid'ah-bid'ah, dan cerita-cerita khurafat. Sebab, seorang guru itu membawa pengaruh bagi muridnya. Sehingga, guru yang sesat akan menyimpangkan para pemuda dari kebenaran. Sedangkan guru yang lurus akan mengarahkan para muridnya dan para pemuda di atas jalan kebenaran. Seorang guru itu memiliki peran besar, karenanya jangan menganggap enteng perkara ini. [131]

Footnote : 

[131] - Semoga Allah membalas Syaikh kami dengan sebaik-baik balasan.

.

Sungguh, beliau telah menjelaskan Manhaj Salaf kepada para pemuda tentang bagaimana berinteraksi dengan para ali bid'ah. Yaitu, dengan menjauhi mereka beserta buku-buku mereka.

.

Seandainya Syaikh kami menjawab: Kita mengambil kebaikan yang ada pada mereka, dan meninggalkan kejelekannya sebagaimana kaidah pelaku muwaazanah di zaman ini dan sebagian da'i, mereka mengatakan: Ambil baiknya dan tinggalkan kejelekannya. Kalau seperti ini, maka para pemuda akan tersesat dan akan hilang dari Manhaj Salaf, serta tercampuri dengab 'aqidah-'aqidah yang rusak.

.

Al-Fudhail bin ‘lyadh dรบlรกzs, berkata, “Orang yang berilmu hanya dua orang, yaitu orang 'alim tentang dunia dan 'alim tentang akhirat. Orang ‘alim tentang dunia, maka ilmunya akan tersebar. Adapun orang 'alim tentang akhirat, ilmunya akan tersembunyi. Maka ikutilah orang 'alim tentang akhirat dan hati-hatilah dari orang 'alim tentang dunia. Jangan sampai ia menghentikan jalan kalian melalui janji manisnya.” Lihat Hilyatul Auliyaa (VIII/92).

Follow akun sosial media Foto Dakwah, klik disini

Klik disini untuk sedekah dakwah, untuk membantu dakwah kami

Share Artikel Ini

Related Posts

Comments
0 Comments