Search

Apa benar orang tua Nabi Muhammad di neraka ?

Baca Juga :

 



Bismillah.

ORANG TUA NABI DI SURGA APA DI NERAKA...??? 

•gabung di 👉@ BERDIRI TEGAK DIATAS MANHAJ SALAF 


Tidak dipungkiri bahwa kedudukan para Nabi dan Rasul itu tinggi di mata Allah Ta'ala, namun hal itu bukanlah sebagai jaminan bahwa seluruh keluarga Nabi dan Rasul mendapatkan petunjuk dan keselamatan serta aman dari ancaman siksa Neraka karena keterkaitan hubungan keluarga dan nasab. Berikut ini bukti contoh keluarga Nabi dan Rasul yang mati dalam keada'an KAFIR .....


👉 Anaknya Nabi Nuh 'alaihissalam, mati dalam keada'an KAFIR.....


👉 Bapaknya Nabi Ibrahim 'alaihissalam, mati dalam keada'an KAFIR.....


👉 Istrinya Nabi Luth 'alaihissalam, mati dalam keada'an KAFIR.....


Kaum muslimin sepakat bahwa "Anaknya Nabi Nuh 'alaihissalam, bapaknya Nabi Ibrahim 'alaihissalam dan istrinya Nabi Luth 'alaihissalam mati dalam keada'an KAFIR". 


Sepakat atau sepakat.....??!!.


TAPI,..... Yang menjadi pertanya'an, ketika si A berteriak di mimbar Masjid :


"Wahai kaum muslimin, ketahuilah Anaknya Nabi Nuh 'alaihissalam, bapaknya Nabi Ibrahim 'alaihissalam dan istrinya Nabi Luth 'alaihissalam mati dalam keada'an KAFIR.....!!!".


Akankah ada orang yang protes : "Hai si A, kamu telah menghina Nabi Nuh, kamu tidak beradab kepada Nabi Ibrahim dan kamu telah menyakiti hati Nabi Luth, karena menyebut anaknya Nabi Nuh, bapaknya Nabi Ibrahim dan istrinya Nabi Luth mati dalam keada'an kafir.....??!!".


Kita sangat yakin dengan seyakin-yakinnya tidak akan ada orang yang protes dan berkomentar demikian, karena kita menerima kebenaran berita dari Al-Qur'an. 


Benar apa betul.....??!!


Saudara/i ku, Kekafiran anak Nabi Nuh, kafirnya bapak Nabi Ibrahim juga kafirnya istri Nabi Luth adalah kehendak kauni Allah Ta'ala, mereka mati dalam keada'an KAFIR.


Bagaimana dengan ayah ibu Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam.....???


Saudara/i ku, dalam rukun iman, salah satu yang wajib kita imani adalah beriman kepada para Nabi dan Rasul. Terutama Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam sebagai Nabi terakhir. Konsekuensi dari iman kepada beliau adalah mengimani semua berita yang beliau sampaikan. Siapa yang tidak beriman dengan berita yang beliau sampaikan, maka belum disebut sebagai mukmin.


Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam telah menyampaikan berita dan informasi kepada kita, bahwa orang tuanya mati dalam keada'an KAFIR.


Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pernah berziarah ke makam ibunya. Kemudian beliau menangis. Para sahabatpun ikut menangis. Kemudian beliau bersabda,


اسْتَأْذَنْتُ رَبِّى أَنْ أَسْتَغْفِرَ لأُمِّى فَلَمْ يَأْذَنْ لِى وَاسْتَأْذَنْتُهُ أَنْ أَزُورَ قَبْرَهَا فَأَذِنَ لِى


Aku minta izin kepada Rabku untuk memohonkan ampunan bagi ibuku, namun Dia tidak mengizinkanku. Lalu aku minta izin untuk menziarahi kuburannya, kemudian beliau mengizinkanku. 

(HR. Muslim 2303, Abu Daud 3236, Nasai 2046, dan Ahmad 9688).


Dari Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu


أَنَّ رَجُلاً قَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَيْنَ أَبِى؟ قَالَ: “فِى النَّارِ.” فَلَمَّا قَفَّى دَعَاهُ فَقَالَ: إِنَّ أَبِى وَأَبَاكَ فِى النَّارِ


Ada seseorang yang bertanya, "Ya Rasulullah, dimana ayahku ?".


Jawab Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, "Di neraka".


Ketika orang ini pergi, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam memangilnya, dan bersabda,


إِنَّ أَبِى وَأَبَاكَ فِى النَّارِ


"Sesungguhnya ayahku dan ayahmu di neraka".

(HR. Muslim 521, Ahmad 12192, dan Abu Daud 4720).


Dalil di atas adalah hujjah yang sangat jelas yang menunjukkan kekafiran kedua orang tua Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. 


Tapi belakangan ini ada orang yang ngomel-ngomel : "Kalian bahas ini, apa urusan kalian dengan orang tua Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.....??!!. Dasar Wahabi tidak BERADAB, tidak punya perasa'an, mengatakan orang tua Nabi di neraka.....!!!!".



Kita jawab :


Ini omelan sebagian orang yang tidak terima.


Saudara/i ku, kami membahas ini, karena kami beriman kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. 


Kami beriman dengan semua berita yang Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sampaikan.


Kami membenarkan dakwah beliau, sekalipun bisa jadi bertentangan dengan perasa'an.


Saudara/i ku, ini kajian masalah iman, bukan kajian masalah perasa'an.


Semua mukmin mencintai Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, anda, saya, mereka, dan semua mukmin mencintai beliau. Maka jangan sampai mengaku hanya diri ini yang mencintai Nabi, sementara yang lain tidak.



Oya,... benarkah orang yang mengatakan kalau kedua orang tua Nabi di neraka termasuk orang yang tidak beradab.....???


Saudara/i ku, bukankah beradab terhadap Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam yang sebenarnya adalah mengikuti perintahnya dan membenarkan haditsnya, sedang kurang adab terhadap Rasulullah adalah apabila menyelisihi petunjuknya dan menentang haditsnya.....??!!. 


Allah Ta'ala berfirman :


يَـٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ لَا تُقَدِّمُوا۟ بَيْنَ يَدَىِ ٱللَّهِ وَرَسُولِهِۦ ۖ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ سَمِيعٌ عَلِيمٌۭ ﴿١﴾


"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mendahului Allah dan Rasul-Nya dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui".

(QS. al-Hujurat : 1).


Alangkah bagusnya perkataan Syaikh Abdurrahman al-Yamani tatkala mengomentari hadits ini, "Seringkali kecinta'an seseorang tak dapat dikendalikan sehingga dia menerjang hujjah serta memeranginya. Padahal orang yang diberi taufik mengetahui bahwa hal itu berlawanan dengan mahabbah (cinta) yang disyari'atkan. Wallahul Musta'an".


Syaikh Abu Ishaq al-Huwaini berkata: "Termasuk kegila'an, bila orang yang berpegang teguh dengan hadits-hadits shahih disifati dengan kurang adab. Demi Allah, seandainya hadits tentang Islamnya kedua orangtua Nabi shahih, maka kami adalah orang yang paling berbahagia dengannya. Bagaimana tidak, sedangkan mereka adalah orang yang paling dekat dengan Nabi yang lebih saya cintai daripada diriku ini. Allah menjadi saksi atas apa yang saya ucapkan. Tetapi kita tidaklah membangun suatu ucapan yang tidak ada dalilnya yang shahih. Sayangnya, banyak manusia yang melangkahi dalil shahih dan menerjang hujjah. Wallahul Musta'an".

(Lihat Majalah at-Tauhid, Mesir, edisi 3/Rabi'ul Awal 1421 hlm. 37).


Allahu a'lam.

Semoga yang sedikit ini mudah dipahami dan bermanfa'at untuk kita semua


Barakallahu fiikum

_____________________________

Silahkan gabung dikumpulan grup Sunnah 👇👇👇

https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=108616358669942&id=106478675550377&mibextid=9R9pXO

Follow akun sosial media Foto Dakwah, klik disini

Klik disini untuk sedekah dakwah, untuk membantu dakwah kami

Share Artikel Ini

Related Posts

Comments
0 Comments