Search

Hukum sholat beralaskan sejadah bergambar kubah, kabah atau gambar lainnya

Baca Juga :



Bismillah
Hukum Shalat Beralaskan Sajadah Bergambar Kubah Hijau Atau Ka'bah atau Gambar Lainnya
By: Berik Said
Kamu memiliki sajadah bergambar ka’bah atau kubah hijau yang biasa kamu gunakan sebagai hamparan shalat atau sajadah bergambar lainnya?
Nah, bagaimana hukum masalah ini?
Simak
FATWA ULAMA AHLUS SUNNAH TERKAIT HUKUM MENGHAMPARKAN SAJADAH BERGAMBAR KA'BAH DAN SEBAGAINYA
Pertama
Fatwa Syaikh Sa’ad As Suhaimi hafizhahullah (murid Syaikh bin Baaz rahimahullah) saat beliau ditanya:
ما حكم الصلاة على السجادات التى فيها صورة القبة الخضراء والكعبة وما أشبه ذلك ؟
"Bagaimana hukum shalat beralaskan sajadah bergambar kubah hijau atau ka'bah, atau yang serupa itu?"
Beliau menjawab:
أولا هذه الرسوم تشغل الناس عن الصلاة والرسول صلى الله عليه و سلم قد خلع القميص التي كان فيها بعض الصور و قال قد أشغلتني أنفاً عن صلاتي و إذا كان النبي صلى الله عليه و سلم يقول بأنها أشغلته فكيف بنا نحن الضعفاء ؟
"Pertama-tama, gambar-gambar ini menyibukkan orang (mengganggu konsentrasi) dalam shalat. Dan Rasul shallallahu 'alaihi wa sallam pernah melepas baju yang ada gambarnya dan berkata: "Sungguh gambar tersebut tadi telah menyibukkan (mengganggu konsentrasiku) dalam shalatku". Maka bila Nabi saja menyatakan bahwa gambar-gambar tersebut mengganggu konsentrasi shalatnya, maka betapakah lagi dengan kita yang lemah ini?
ثم إن رسم القبة الخضراء ورسم الكعبة على السجادات من أكبر البدع و الخرافات , أولاً القبة الخضراء شعار الخرافيين و ليست شعاراً إسلاميا, ولا يجوز أن تكون شعارا لمسجد الرسول صلى الله عليه وسلم
Di samping itu gambar kubah hijau dan gambar ka'bah di sajadah-sajadah adalah termasuk bid'ah yang besar dan khurafat. Pertama, kubah hijau itu syi'arnya orang yang suka dengan khurafat dan itu bukan syi'ar islam. Dan tidak boleh menjadikan kubah hijau itu dengan menjadikannya sebagai syi'ar bagi masjid Rasul shallallahu 'alaihi wa sallam (Masjid Nabawi -pent).
والرسول لم يبنها ولم يبنها الصحابة و لم يبنها عمر بن عبد العزيز و لا من جاء بعدهم بقرون, وإنما بناها السلطان عبد المجيد التركي قبل نحو 200 سنة
Dan (sesungguhnya) bukan Rasul shallallahu 'alaihi wa sallam yang membangunnya bukan pula para Shahabat radhiallahu 'anhum, bukan pula Umar bin Abdil 'Aziz rahimahullah dan bukan pula generasi setelahnya rahimahumullah. Sebenarnya yang membangunnya (kubah hijau) adalah Raja Abdul Majid At Turki sekitar 200 tahun yang lampau.
و لولا الفتنة لأزيلت أذكر وأنا صغير بعض الأولاد الصغار يحلف بها يقول: والقبة الخضراء هذا شرك بالله عز وجل
Seandainya karena ketidakhawatiran akan timbulnya fitnah, tentu kubah itu sudah dihilangkan. Aku ingat kala aku masih kecil, sebagian anak kecil bersumpah dengannya dan mengatakan: “demi kubah hijau“. (Padahal ini ucapan “demi kubah hijau“) adalah termasuk syirik kepada Allah 'Azaa wa Jalla.
و كذلك رسم الكعبة على السجادات , و لذلك لما افتى شيخنا الشيخ بن باز رحمه الله بتحريم هذه الرسوم بادرأحد أصحاب المصانع و أظنه السبيعي الذي يصنع السجاد جزاه الله خيرا, إلى إلغاء تلك الرسوم و إنتاج سجادات ليس فيهن رسوم
Begitu pula gambar ka'bah di sajadah-sajadah. Oleh karena itu, saat guru kami Syaikh bin Baaz rahimahullah memberi fatwa haramnya gambar-gambar ini. Bangkitlah seorang pengusaha, sepertinya beliau (pengusaha tersebut) adalah As Suba’i yang beliau mulai memproduksi sajadah dengan melenyapkan gambar-gambar tersebut jazakallahu khairan dan mulai memproduksi sajadah tanpa gambar-gambar.
فالواجب البعد عن هذه الرسوم لأنها من البدع و الخرافات و لأنها تشغل المصلي عن صلاته , يضاف إلى هذا أن تخصيص الصلاة على السجادة من حيث هو لا يظنن أحد أنه سنة
Maka yang wajib adalah kita menjauhi sajadah bergambar semisal ini karena ini termasuk bid'ah dan khurafat. Dan karena gambar-gambar dalam sajadah ini bisa mengganggu konsentrasi seseorang dari (kekhusyuan) shalatnya. Lebih dari itu, shalat di atas sajadah ditinjau dari sisi hukum memakai sajadah itu sendiri, maka tak ada (Ulama) yang menganggapnya sunnah.
والبعض قد يفرشها حتى على المكان المفروش لكن قد يحتاج إليها المرء في الاماكن الغير مفروشة نظرا لوجود حر أو قر أوغبار أو مياه أو نحو ذلك و قد يحتاج إليها احياناً على بعض الفرش الذي فيه بعض الزغب الذي قيد يؤذي الصدر من الناس الذين عندهم حساسية أو ربو في الصدر هذا قد يحتاج إليها
Namun sebagian orang menggunakannya sebagai alas shalat sekalipun ditempat yang sudah ada alasnya. Walau begitu, terkadang seseorang membutuhkannya di tempat-tempat yang tidak ada alasnya, karena adanya panas, dingin, debu, air atau yang selainnya. Dan terkadang ada orang yang membutuhkannya dikarenakan ada sebagian alas yang terdapat bulu-bulu halus yang bisa mengganggu pernafasan orang yang memiliki alergi atau penyakit asma. Orang yang seperti ini terkadang membutuhkan sajadah.
لكن يجب أن تكون بدون رسومات وبدون تصاوير وبدون أي شيء يلفت النظر بل تجعل عادية بدون رسوم نعم
Maka hendaklah sajadah itu tidak memiliki motif, gambar dan apapun yang dapat mengalihkan mata kita terfokus pada gambar/corak yang ada pada sajadah itu. Cukuplah baginya memakai sajadah yang biasa (polos) tanpa ada gambar/corak. Na'am." https://www.sahab.net/forums/index.php
Kedua
Fatwa Ulama Lajnah Daimah
المساجد بيوت الله تعالى، بنيت لإقام الصلاة، ولتسبيح الله تعالى فيها بالغدو والآصال مع حضور القلب ، والضراعة والخـشوع ، وخشية الله . والرسوم والزخارف في فرش المساجد وجدرانها مما يشغل القلب عن ذكر الله ويذهب بكثير من خشوع المصلين ، ولذا كرهه كثير من السلف…
Masjid adalah rumah Allah Ta’ala. Dibangun untuk mendirikan shalat, bertasbih kepada Allah siang malam, disertai dengan kehadiran hati, kerendahan, kekhusuan dan khusyu kepada Allah.
GAMBAR DAN ORNAMEN DI KARPET MASJID MAUPUN TEMBOKNYA, maka hal itu TERMASUK PERKARA YANG DAPAT MELALAIKAN (KEKHUSYUAN) HATI DAN DZIKIR kepada Allah, serta MENGHILANGKAN KEKHUSUAN JAMA’AH DALAM SHOLAT. Oleh karena itu PARA ULAMA SALAF MEMBENCI AKAN HAL ITU…
*Fatawa Lajnah ad Daa-imah [VI:181]
Ketiga
Fatwa Syaikh bin Baz rohimahulloh
الصلاة على السجادة صحيحة، ولو كان عليها رسم المسجد، أو أي رسم، الصلاة صحيحة، لكن يشرع للمصلي أن تكون سجادته بعيدة عن النقوش، ليس فيها رسوم، لا مسجد ولا غيره، حتى لا تشوش عليه صلاته، تكون سجادة سادة، سادة ليس فيها شيء، هذا هو الذي ينبغي، هذا هو الأحوط للمؤمن…
"Sholat yang dilaksanakan di atas sajadah sah, baik sujadah tersebut bergambar masjid atau gambar lainnya, maka shalat tersebut sah.
Namun disyariatkan bagi orang yang melaksanakan shalat agar SAJADAHNYA JAUH DARI CORAK YANG BERGAMBAR, TAK PEDULI APAKAH ITU GAMBAR MASJID ATAU LAINNYA, agar tidak menggangu (fokus) shalatnya (akibat orang yang sholat pada sajadah bergambar akhirnya lebih focus pada gambar tersebut -pent). Hendaklah (kalua seseorang mau sholat di atas sajadah) GUNAKAN SAJADAH YANG POLOS TIDAK BERGAMBAR APAPUN. Inilah yang yang sepatutnya dilakukan dan lebih berhati-hati bagi seorang mukmin…".
Keempat
Fatwa Syaikh al Utsaimin rohimahulloh
الذي نرى أنه لا ينبغي أن يوضع للإمام سجاد فيه تصاوير مساجد ، لأنه ربما يشوش عليه ويلفت نظره وهذا يخل بالصلاة …
"Pendapat kami, hendaknya tidak layak menaruh untuk Imam sajadah yang ada gambar masjid. Karena terkadang mengganggu dan memalingkan pandangannya dan ini mengurangi shalat…"
*Majmu Fatawa Syaikh al ‘Utsamin [XII:362]
Catatan
Walau perkataan Syaikh al ‘Utsaimin rohimahulloh bercerita tentang sajadah yang diletakkan di depan IMAM, tapi tentu lebih-lebih lagi bagi ma’mum.
Walhamdu lillaahi robbi; ‘aalamiin, wa shollalloohu ‘alaa Muhammadin …

 

Follow akun sosial media Foto Dakwah, klik disini

Klik disini untuk sedekah dakwah, untuk membantu dakwah kami

Share Artikel Ini

Related Posts

Comments
0 Comments