Search

Kata pengantar sebuah doa

Baca Juga :


KATA PENGANTAR SEBUAH DOA

Doa yang satu ini adalah muqaddimah (kata pengantar) doa. Sebuah kata pengantar yang Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sabdakan, “Tidaklah seorang muslim berdoa dengan muqaddimah yang satu ini, dalam masalah apapun kecuali Allah akan kabulkan permintaannya.”
(HR. Tirmidzi)
Dan dalam riwayat yang lain, “Tidaklah seorang muslim berdoa dengan kata pengantar ini dalam masalah yang urgent , kecuali Allah akan berikan solusi.”

Apa muqaddimah tersebut? Muqaddimah tersebut adalah surat Al-Anbiya: 87

لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّى كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ َ

"Tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Engkau. Mahasuci Engkau. Sungguh, aku termasuk orang-orang yang zalim”

Ucapan yang dibaca oleh nabi Yunus ‘alaihissalam ketika berada di perut ikan.

Ini adalah muqaddimah, yang hendaknya kita baca sebelum berdoa kepada Allah subhanahu wa ta’ala. Karena Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang mengatakan “Tidaklah seorang muslim membaca muqaddimah ini saat dia berdoa kecuali Allah subhanahu wa ta’ala akan kabulkan permintaannya.” Khususnya di perkara-perkara yang berat. Dalam perkara yang urgent kata Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Mengapa muqaddimah ini begitu luar biasa?

Sebelum kita jelaskan hikmahnya, mari kita artikan. Tidak ada zat yang
berhak diibadahi kecuali Engkau, Maha Suci Engkau yaa Allah, sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang zhalim.

Termasuk orang-orang yang zhalim. Zhalim kepada diri sendiri, atau
menzhalimi orang lain.

Ada apa di balik kalimat tersebut?

Syaikh Abdurrazzaq dan para ulama yang lain mengatakan bahwa salah
satu konsep hidup orang muslim, ia senantiasa:
● Mengakui kenikmatan
Allah subhanahu wa ta’ala
● Memuji Allah subhanahu wa ta’ala
● Dan di waktu yang sama ia mengakui kelemahan-kekurangan-kesalahan
dirinya
》Itu konsep hidup

Setiap saat kita mengakui kenikmatan Allah, kita puji Allah subhanahu wa ta’ala, dan di waktu yg sama kita akui kelemahan kita-kekurangan
kita-kekhilafan kita.

Makanya, sayyidul istighfar apa? Aku akui seluruh nikmat-Mu kepada
diriku, dan aku mengakui dosaku.

Khutbatul hajjah apa? Innalhamdalillah…dst. Segala puji hanya milik Allah. Dan kami berlindung kepada Engkau dari keburukan dan kejahatan
kami….itu konsep hidup

Kita memuji Allah dan di waktu yang sama kita akui kesalahan kita. Itu
Allah paling senang. Kenapa demikian? Karena dampaknya dasyat sekali. Kalo pakai bahasa politik, ini efeknya domino dalam kehidupan kita.

Kalo kita benar-benar bisa meresapi
لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّى كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ
Maka kita akan:

1⃣
Tunduk kepada Allah. Karena kita tau kita ini hina. Kita tunduk.

2⃣
Lalu kita akan bertaubat kepada Allah. Karena ternyata saya ini zhalim

3⃣
Tensi kesombongan akan turun. Orang sombong karena merasa sempurna. Karena merasa perfect. Tapi kalo orang sudah merasa dia zhalim, banyak melakukan kesalahan, dia akan merasa dirinya rendah. Dia ngga akan sombong. Ada murid yang mendapakan nilai 4 lalu dia sombong? Yang mendapat 2,5 sombong? Yang sombong yang mendapatkan nilai 10 - 9,9 - 9,8

4⃣
Dia tidak akan meremehkan orang lain. Dia akan low profile dalam hidup. Apa yang mau dibanggain? Orang zhalim sana zhalim sini. Dia tidak akan remehkan orang, tidak akan jatuhkan orang, tidak akan injak-injak orang.

5⃣
Fokusnya dalam hidup itu hanya ingin memperbaiki diri, memperbaiki diri, memperbaiki diri. Dan ngga terlalu ribet ngurusin orang lain, karena saya ini zhalim.


Makanya, itulah kenapa Allah senang banget dengan muqaddimah doa ini. Karena orang akan tawadhu, low profile, tidak akan sombong, tidak akan belagu, dia akan tunduk, dst


✏ catatan kajian ustadz Nuzul Dzikri
Alhikmah

Follow akun sosial media Foto Dakwah, klik disini

Klik disini untuk sedekah dakwah, untuk membantu dakwah kami

Share Artikel Ini

Related Posts

Comments
0 Comments