Search

Adab buang hajat dalam Islam

Baca Juga :


ADAB BUANG HAJAT

1. TIDAK MEMBAWA SESUATU YANG BERTULISKAN NAMA ALLAH
“Demikianlah (perintah Allah). Dan barangsiapa mengagungkan syi’ar-syi’ar Allah, maka sesungguhnya itu timbul dari ketakwaan hati” (QS. Al Hajj: 32)

2. MEMBACA DOA SEBELUM MASUK KAMAR KECIL
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika memasuki kamar kecil, beliau ucapkan: 'Allahumma inni a’udzu bika minal khubutsi wal khobaits' (Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari setan laki-laki dan setan perempuan)” (Muttafaq ‘alaihi)

3. MASUK KAMAR KECIL DENGAN KAKI KIRI, KELUAR KAKI KANAN
“Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam sangat menyukai mendahulukan yang kanan ketika memakai sendal, ketika menyisir rambut dan ketika bersuci, juga dalam setiap perkara (yang baik-baik)” (HR. Bukhari & Muslim)

4. MENUTUP DIRI & MENJAUH KETIKA BUANG HAJAT
“Kami keluar bersama Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam satu perjalanan. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak buang hajat di lapangan terbuka melainkan bersembunyi hingga tidak terlihat” (HR. Ibnu Majah & Abu Dawud)

5. TIDAK MENGHADAP ATAU MEMBELAKANGI KIBLAT
“Jika kalian hendak buang hajat, janganlah menghadap dan membelakangi kiblat. Tapi, menghadaplah ke timur atau ke barat” (HR. Muslim)

6. DILARANG BICARA KECUALI DARURAT
"Ada seorang laki-laki lewat ketika Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam sedang buang hajat kecil, lalu laki-laki itu memberi salam kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam tetapi beliau tidak menjawab salam tersebut" (HR. Muslim)

7. DILARANG BUANG HAJAT DI TEMPAT BERTEDUH /
JALAN UMUM
“Jauhilah dua perkara yang mengundang laknat. Mereka bertanya, ‘Apakah dua perkara yang mengundang laknat itu, ya Rasulullah?'.” Beliau berkata, “Orang yang buang hajat di jalan orang-orang atau di tempat berteduh mereka” (HR. Muslim)

8. DILARANG BUANG HAJAT DI AIR YANG TIDAK MENGALIR
“Beliau melarang kencing di air yang menggenang” (HR. Muslim)

9. DILARANG BUANG HAJAT DI LUBANG BINATANG
“Jangan sekali-kali salah seorang dari kalian kencing di lubang (yang biasa digali oleh binatang sebagai tempat persembunyiannya)” (HR. Ahmad)

10. MAKRUH KENCING DI TEMPAT MANDINYA
“Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang salah seorang dari kami bersisir setiap hari dan kencing di tempat mandinya” (HR. An-Nasa'i & Abi Dawud)

11. BOLEH KENCING BERDIRI, TAPI DUDUK (JONGKOK) LEBIH UTAMA
“Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam tiba di tempat pembuangan sampah sebuah kaum lalu kencing sambil berdiri, dan aku pun menjauh. Beliau lantas berkata, ‘Mendekatlah.’ Lalu aku mendekat hingga aku berdiri dekat kaki beliau. Beliau kemudian berwudhu dan membasuh bagian atas kedua khuf (sepatu panjang) beliau" (Muttafaq 'alaih)

12. TIDAK MENYENTUH, MEMBERSIHKAN KEMALUAN DENGAN TANGAN KANAN
“Jika salah seorang di antara kalian kencing, janganlah ia menyentuh kemaluannya dengan tangan kanannya. Dan jangan pula ia cebok dengan tangan kanannya” (HR. Bukhari & Muslim)

13. BERHATI-HATI DARI PERCIKAN NAJIS
“Telah menceritakan kepadaku orang yang melihat Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau kencing dalam keadaan jongkok dengan merenggangkan kedua kaki beliau selebar-lebarnya sehingga kami menduga pangkal paha beliau akan terlepas” (HR. Ibnu Abi Syaibah)

14. DIWAJIBKAN BERSUCI SETELAH BUANG HAJAT
“Sesungguhnya mereka berdua diadzab. Mereka tidak diadzab karena dosa besar. Salah seorang di antara mereka diadzab karena tidak bersuci dari kencingnya. Sedang yang lain karena suka menggunjing di antara manusia” (Muttafaq 'alaih)

15. TIDAK BOLEH BERSUCI DENGAN TULANG ATAU KOTORAN
“Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang bersuci dengan tulang atau kotoran” (HR. Muslim)

16. BOLEH BERSUCI DENGAN BATU (MINIMAL 3 BUAH)
“Jika salah seorang di antara kalian hendak buang hajat, maka hendaklah membawa tiga buah batu. Dan hendaklah ia bersuci dengannya, karena itu mencukupinya” (HR. An-Nasa'i & Abi Dawud)

17. MEMBACA DOA SAAT KELUAR KAMAR KECIL
"Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa setelah beliau keluar kamar mandi beliau ucapkan 'Ghufronaka' (Ya Allah, aku memohon ampun pada-Mu)”
 (HR. Abu Dawud, Tirmidzi, & Ibnu Majah)

🌐 almanhaj.or.id, rumaysho.[truncated by WhatsApp]

AlhikmahJKT
Follow akun sosial media Foto Dakwah, klik disini

Klik disini untuk sedekah dakwah, untuk membantu dakwah kami

Share Artikel Ini

Related Posts

Comments
0 Comments