Hadist lemah : Isra miraj tanggal 27 rajab
Baca Juga :
Riwayat yang paling dho’if dari riwayat-riwayat yang menjelaskan tentang waktu kejadian Isra’ Mi’raj terjadi pada 27 Rajab. Ironisnya, justru ini yang populer di tengah masyarakat, sehingga menjadi acuan perayaan Isra’ Mi’raj.
Diantara ulama pakar sejarah yang mengkritisi hal ini adalah Imam Ibnu Katsir rahimahullah,
وقد أورد -أي: عبدالغني المقدسي- حديثًا لا يصح سنده، ذكرناه في فضائل شهر رجب أن الإسراء كان ليلة السابع والعشرين من رجب، والله أعلم
Abdul Ghani Al- Maqdisi, meriwayatkan hadis yang sanadnya tidak shahih, yaitu riwayat yang pernah kita singgung di bab Kautamaan Bulan Rajab bahwa peristiwa Isra’ terjadi pada malam dua puluh tujuh Rojab. Wallahua’lam. (Dinukil dari: Khatimun Nabiyyin, hal. 591)
Demikian pula Imam Ibnu Rajab rahimahullah,
أما الإسراء، فقيل: كان في رجب، وضعفه غير واحد، وقيل: كان في ربيع الأول، وهو قول إبراهيم الحربي، وغيره
Berkaitan waktu kejadian Isra’, ada yang berpendapat terjadi di bulan Rajab. Namun tak hanya satu orang ulama yang menilai dho’if riwayat tersebut. Ada yang mengatakan bulan Robi’ul Awwal, pendapat Ibrahim Al Harbi dan yang lainnya. (Lihat: Latha-iful Ma’arif, hal. 179)
Beliau juga menyatakan,
قد روي أنه كان في شهر رجب حوادث عظيمة، ولم يصح شيء من ذلك
Terdapat riwayat yang menerangkan bahwa di bulan Rajab telah terjadi peristiwa-peristiwa besar (Seperti Isra’ Mi’raj). Namun tak ada satupun riwayat yang shahih. (Lihat : Latho-iful Ma’arif, hal. 233).
Dari sini kita bisa menarik kesimpulan, bahwa tidak tepatnya perayaan Isra’ Mi’raj. Bagaimana mungkin kita merayakan suatu peristiwa yang bulan dan tanggalnya tidak diketahui secara pasti?
Wallahua’lam bis showab..
Ditulis oleh Ustadz Ahmad Anshori
(Alumni Universitas Islam Madinah, Pengajar di PP Hamalatul Qur’an Yogyakarta)
Klik disini untuk sedekah dakwah, untuk membantu dakwah kami
Share Artikel Ini