——

Hal ini kerana mereka menafikan sifat kemanusiaan Rasulullah ﷺ . Mereka menganggap bahwa Rasulullah ﷺ diperbuat daripada cahaya. Sedangkan Ahli Sunnah mengiktiraf bahwa Rasulullah ﷺ ialah juga manusia seperti biasa. 

.

Dalil yg mengatakan bahawa Rasulullah ﷺ ialah manusia biasa ialah , "Katakanlah : Sesungguhnya aku ini manusia biasa seperti kamu , yang di wahyukan kepadaku : "Bahwa sesungguhnya Tuhan kamu itu Adalah Tuhan yang Esa". (Surah Al-Kahf : 110)

.

Barelvi juga mendakwah bahwa Rasulullah ﷺ mengetahui segala yang ghaib. Sedangkan di dalam sebuah hadits Muttafaqun Alaih menerangkan , ‘Aisyah Ummul Mukminin Radhiyallahu`Anhuma berkata , barang siapa yang mengatakan bahwasa nya Rasulullah ﷺ mengetahui apa yang akan terjadi di esok hari , maka sungguh dia telah berbuat dusta yang besar kepada Allah (Karena) Allah telah berfirman (Yang Artinya) , ”Katakanlah , tidak ada seorang pun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang ghaib , kecuali Allah.”

.

Selain itu , Barelvi juga mendakwah bahwa Rasulullah ﷺ boleh melihat dan menemui kita (Setelah Wafat) , hal ini juga bertentangan dengan islam. 

.

Islam mempercayai bahawa semua yang telah pergi , akan meneruskan kehidupan di Alam Barzakh tanpa berpatah balik ke dunia sekarang. Hal ini dapat dilihat dari , "hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka , dia berkata , “Ya Tuhanku kembalikanlah aku (Ke dunia) (99) agar aku berbuat amal yang soleh terhadap yang telah aku tinggalkan”. Sekali-kali tidak. Sesungguhnya itu Adalah perkataan yang diucapkannya saja. Dan di hadapan mereka ada dinding sampai hari mereka dibangkitkan (100) " Surah Al Mukminun : 99 - 100

.

Barelvi juga berpandangan bahwa Rasulullah ﷺ berkuasa mutlak. Sedangkan yang berkuasa mutlak hanyalah Allah ﷻ seperti di dalam Surah Al-Maidah ayat 120 , “Kepunyaan Allah-lah kerajaan langit dan bumi dan apa yang ada di dalamnya , dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu."

.

Dengan segala penafian akidah Barelvi ini , maka telah jelaslah bahwa Barelvi membawa akidah yang menyeleweng daripada agama islam.