Search

Hukum masjid dan mushola menjadi tempat nyanyian di perayaan Maulid Nabi Muhammad

Baca Juga :

 



Masjid Bukan Sebagai Tempat Nyanyian di Perayaan Maulid Nabi


Asy-Syaikh Wahbah Az-Zuhaylī mengatakan :


وأستنكر بشدة إدخال الآلات كالدفوف إلى المساجد في الموالد ونحوها، من فرق الإنشاد، لأن المساجد لم تبن لهذا إنما بنيت لذكر الله والصلاة، وتلك بدعة منكر، لأن سماع الدفوف في الأعراس والحفلات إنما هو في غير المسجد.


“Dan saya mengingkari secara keras perbuatan memasukkan alat musik seperti rebana ke dalam masjid² di momen maulid dan seumpamanya oleh kelompok² nasyid (pembaca barzanji dan diba'); karena masjid tidak dibangun untuk itu, tetapi dibangun untuk mengingat Allah dan shalat. Hal itu bid'ah yang mungkar; karena mendengar rebana di momen pernikahan, dan momen² lain selain di masjid”. 

[Fatāwā Mu‘āsarah, hal. 293]


Al-Imam As-Suyuthi rahimahullah berkata :


وانا اؤيد رأيك يا اخي في تلك فان كان الاجتماع على الذكر بصوت واحد والتغني بالمدائح والقصائد وغير ذلك، فان هذا شيئ مشين فبيح وبخاصة ما ادخله الطرق المتصوفة من اشياء مشيئة منكرة 


"Saya setuju dengan pendapatmu wahai saudaraku, jika ada dalam perayaan maulid perkumpulan dzikir dengan satu suara dikomandoi, nyanyian, puji pujian, qosidah-qosidah dan yang lainnya maka ini adalah sesuatu yang buruk khususnya jika masuk ajaran ajaran tasawwuf adalah termasuk sesuatu aib yang munkar."

[Husnul Maqshid, hal. 22]


Sumber FP pengetahuan muslim

Follow akun sosial media Foto Dakwah, klik disini

Klik disini untuk sedekah dakwah, untuk membantu dakwah kami

Share Artikel Ini

Related Posts

Comments
0 Comments