Search

Sebenarnya sholat baik sholat fardhu maupun sholat sunnah, baik sholat sendirian maupun bertindak sebagai imam sambil melihat dan atau memegang mushaf al qur’an apakah dibolehkan ? Dan mana dalilnya ?

Baca Juga :

 



Bismillah
SEBENARNYA SHOLAT BAIK SHOLAT FARDHU MAUPUN SHOLAT SUNNAH, BAIK SHOLAT SENDIRIAN MAUPUN BERTINDAK SEBAGAI IMAM SAMBIL MELIHAT DAN ATAU MEMEGANG MUSHAF AL QUR’AN APAKAH DIBOLEHKAN ?
DAN MANA DALILNYA ?
By : Berik Said
JAWABAN ATAS MASALAH INI
Sebenarnya beberapa ulama tidak menyukai seseorang yang sedang sholat sambil melihat mushaf dan atau memegang mushaf.
Walau demikian pendapat yang ana anggap terkuat dalam masalah ini adalah :
BOLEHNYA SHOLAT BAIK SHOLAT FARDHU MAUPUN SHOLAT SUNNAH, BAIK SHOLAT SENDIRIAN MAUPUN BERTINDAK SEBAGAI IMAM, SAMBIL MELIHAT DAN ATAU MEMEGANG MUSHAF AL QUR’AN JIKA MEMANG IA BELUM BANYAK HAFAL AYAT QUR’AN.
Ini berdasarkan dengan datangnya beberapa atsar salaf yang cukup banyak yang menunjukkan bahwa terkadang para salaf juga sholat sambil melihat dan atau memegang mushaf atau membolehkannya.
Berikut ana sebutkan sebagian dalilnya
PERTAMA
Dari Shahabat
‘AISYAH rodhialloohu ‘anhaa
AL QOOSIM rohimahulloh mengisahkan :
أَنَّ عَائِشَةَ كَانَتْ تَقْرَأُ فِي الْمُصْحَفِ , فَتُصَلِّي فِي رَمَضَانَ أَوْ غَيْرِهِ
Bahwasannya ‘Aisyah rodhialloohu ‘anhaa pernah PERNAH BELIAU MEMBACA MUSHAF DALAM KEADAAN BELIAU SHOLAT DI BULAN ROMADHON ATAU LAINNYA’.
[Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Daawud dalam Al-Mashoohif, [hal. 657 no. 793] - ].
Atsar di atas diriwayatkan dari banyak jalan.
Al Hafizh rohimahulloh dalam Taghliq at Ta’liq [II:291] menyebutnya sebagai : ‘Atsar yang shohih’.
KEDUA
Dari Kalangan Tabi’in
MUHAMMAD BIN SIRIN rohimahulloh
أنه كان يصلي والمصحف إلى جنبه، فإذا تردَّد نظر في المصحف
Bahwasannya ia (Ibnu Sirin rohimahulloh itu sendiri) pernah shalat sementara MUSHAF ADA DI SAMPINGNYA;
Jika ia ragu-ragu (dalam bacaannya), IA MELIHAT MUSHAF.
[Diriwayatkan oleh ‘Abdur Rozaq dalam al Mushonnaf hal. 662-663 No.813]. Kata Doktor Muhibbuddin dalam tahqiqnya atas Kitab al Mashoohif [I:663] ‘Shohih’.
Sebenarnya ada banyak atsar lainnya yang menunjukkan hal itu dilakukan para ulama salaf lainnya.
Isinya sama menunjukkan dulu para salaf terkadang membaca Al Qur’an saat sholat sambil melihat atau memegang mushaf.
Walau ada sebagiannya yang melakukan hal itu hanya di sholat sunnah.
Intinya hal ini tidak mengapa.
RINGKASAN SEBAGIAN PARA SALAF YANG PERNAH MELAKUAN ATU MEMBOLEHKAN HAL INI
• AL HASAN rohimahulloh menyatakan BOLEH SAMBIL MELIHAT MUSHAF JIKA TAK ADA YANG MAMPU MENGIMAMINYA ATAU SHOLAT BERSAMANYA
(al Mushonnaf Ibnu abi Syaibah [II: 132] Sanadnya 'Hasan lighoirihi'
• ‘ATHO rohimahulloh MEMBOLEHKAN SECARA MUTHLAK SHOLAT SAMBIL MELIHAT MUSHAF.
(Ibnu abi Syaibah [II 123]. Doktor Muhibbuddin dalam tahqiqnya atas Kitab al Mashoohif [I:660] mengatakan ‘Sanadnya hasan’.
• YAHYA BIN SA’ID AL ANSHORI rohimahulloh berfatwa BOLEH MELIHAT MUSHAF QUR’AN SAAT SHOLAT SUNNAH DALAM BULAN ROMADHON
(al Mashoohif [805]. Doktor Muhibbuddin dalam tahqiqnya atas Kitab al Mashoohif [I:660] mengatakan ‘Sanadnya hasan’.
• MAALIK BIN ANAS rohimaulloh.
Beliau menyatakan BOLEHNYA IMAM MENGIMAMI MA’MUMNYA DENGAN MELIHAT MUSHAF DALAM TARAWIH JIKA MEMANG SANGAT DIBUTUHKAN (misal karena imamnya belum banyak hafal ayat -pent.)
al Mashoohif [808]. Doktor Muhibbuddin dalam tahqiqnya atas Kitab al Mashoohif [I 661] mengatakan : ‘Sanadnya shohih’.
IMAM NAWAWI rohimahulloh menandaskan :
" لو قرأ القرآن من المصحف لم تبطل صلاته سواء كان يحفظه أم لا ، بل يجب عليه ذلك إذا لم يحفظ الفاتحة . . .
‘Andaipun membaca Al Qur’an itu dengan melihat dari mushaf, maka INI TIDAK MEMBATALKAN SHOLATNYA, TAK PEDULI APAKAH IA ORANG YANG SEBENARNYA HAFAL QUR’AN ATAU (APALAGI) BELUM.
Bahkan WAJIB HAL ITU DILAKUKAN JIKA IA BELUM HAFAL SURAT AL FATIHAH (yang merupakan rukun sholat -pent) …
Al Majmu’ [IV:27]
Atas dasar ini semua maka saat ditanya masalah ini SYAIKH BIN BAAZ rohimahulloh memfatwakan :
يجوز ذلك إذا دعت إليه الحاجة كما تجوز القراءة من المصحف في التراويح لمن لا يحفظ القرآن، … فإذا كان الإمام لا يحفظ المفصل ولا غيره من بقية القرآن الكريم جاز له أن يقرأ من المصحف، ويشرع له أن يشتغل بحفظ القرآن، وأن يجتهد في ذلك، أو يحفظ المفصل على الأقل حتى لا يحتاج إلى القراءة من المصحف....
“Hal itu diperbolehkan jika ada keperluan/kebutuhan sebagaimana diperbolehkan membaca mushhaf pada shalat tarawih bagi orang yang belum hafal Al-Qur’an …
Jika imam belum hafal surat mufashshal atau yang lainnya dari Al-Qur’an al Karim, BOLEH BAGINYA MEMBACA DARI MUSHAF.
Walaupun disyari’atkan baginya untuk menyibukkan diri dan bersungguh-sungguh untuk menghapal Al-Qur’an, atau menghapal minimal surat-surat al mufashshol, hingga (kelak) ia tidak lagi perlu membaca dari mushhaf (saat shalat)....”
*Majmu’ Fataawa Syaikh Bin Baaz rohimahulloh [XI:117]
Semnetara ULAMA LAJNAH AD DAA’IMAH memfatwakan :
جوز قراءة القرآن في الصلاة من المصحف في رمضان وفي غيره في الفريضة وفي النافلة أثناء الصلاة الجهرية إذا دعت الحاجة إلى ذلك
“DIPERBOLEHKAN MEMBACA AL QUR’AN DARI MUSHAF BAIK ITU SAAT SHOLAT PADA BULAN ROMADHON ATAU LAINNYA, BAIK ITU DALAM SHOLAT FARDHU MAUPUN SHOLAT SUNNAH (khususnya) DALAM SHOLAT YANG BACAANNYA DIKERASKAN (JAHRIYYAH( JIKA MEMANG MENDESAK DIBUTUHKAN (misal karena belum banyak hafal ayat dsb -pent.)
Fataawaa Lajnah ad Daa’imah [No. Fatwa : 9815]
CARA MELIHAT AL QUR’AN DARI MUSHAF
• Bisa mushaf diletakkan di kursi atau apapun yang di letakkan di hadapan atau samping dekat kita. Lalu kita bisa sholat sambil melihat padanya.
• Boleh pula kita membuka lembaran mushaf di tengah sholat jika misal sudah selesai lembaran ayat yang kita baca dan mau membuka lemaran ayat selanjutnya, SEBAB HAL ITU TERMASUK GERAKAN RINGAN YANG TIDAK MEMBATALKAN SHOLAT.
• Bisa pula kita pegang mushafnya, jika kita hendak ruku’ atau sujud tinggal letakkan mushaf itu di saku atau di tempat yang dekat dengan kita yang mudah kita raih. Sehingga saat kita mau berdiri lagi melanjutkan roka’at selanjutnya, tinggal kita raih dan buka lagi mushaf tadi.
ALASANNYA
Bukankah dulu Rosululloh shollalloohu ‘alayhi wa sallam pernah sholat SAMBIL MENGGENDONG CUCUNYA
Dimana jika beliau hendak sujud, maka BELIAU MENURUNKANNYA DARI GENDONGANNYA, dan jika beliau berdiri, KEMBALI BELIAU MENGGENDONGNYA.
Tentu SEKEDAR MEMBUKA LEMBARAN MUSHAF, ATAU MEMASUKKAN ATAU MELETAKKAN MUSHAF KE SAKU ATAU KE TEMPAT TERDEKAT YANG TELAH KITA PERSIAPKAN, KEDUDUKANNYA JAUH LEBIH RINGAN DIBANDING MENURUNKAN ATAU MENGGENDONG ANAK.
Maka tentu ini tidak membatalkan sholat, insya Allah.
Walhamdu lillaahi robbil ‘aalamiin, wa sahollalloohu ‘laa Muhammadin …
Follow akun sosial media Foto Dakwah, klik disini

Klik disini untuk sedekah dakwah, untuk membantu dakwah kami

Share Artikel Ini

Related Posts

Comments
0 Comments