Search

Apakah shahih hadist doa saat bercemin ?

Baca Juga :

 



Bismillah
MENGUJI VALIDITAS HADITS DO'A SAAT BERCERMIN
By: Berik Said
Boleh jadi dari kecil kita telah diajarkan bahwa disunnahkan saat bercermin mengucapkan do’a berikut:
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ ، اَللَّهُمَّ كَمَا حَسَّنْتَ خَلْقِي فَحَسِّنْ خُلُقِيْ
"Alhamdulillah, Allahumma kamaa hassanta kholqii fahassin khuluqii (Segala puji bagi Allah, Ya Allah, sebagaimana Engkau telah memperindah rupaku maka perindahlah pula akhlakku)".
Penjelasan Hadits Dengan Redaksi Di Atas
Hadits diatas redaksi lengkapnya sebagai berikut, dari Ali bin Abi Thalib radhiallahu ‘anhu menceritakan:
أنَّ النبيَّ صلَّى اللهُ عليه وسلَّم كان إذا نظر [وجهَه] في المِرْآةِ قال :الحمدُ للهِ ، اللهم ! كما حَسَّنْتَ خَلْقِي فحَسِّنْ خُلُقِي
"Adalah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam jika melihat (wajahnya) dicermin, beliau mengucapkan (do'a berikut): "Alhamdulillaah, Allahumma kamaa hassanta kholqii fahassin khuluqii (Segala puji bagi Allah, Ya Allah, sebagaimana Engkau telah memperindah rupaku maka perindahlah pula akhlakku)".
Periwayatan Hadits Di Atas
Ibnu Suni dalam ‘Amalul Yaum wal Lailah no.163, dan lain-lain.
Hadits seperti diatas ada juga yang bersumber dari Aisyah radhiallahu ‘anha dan beberapa Shahabat lainnya radhiallahu ‘anhum.
Derajat Hadits Tersebut
Dalam sanad hadits ini terdapat rawi yang bernama:
ابن أبي السري
Ibnu Abi As Sari, dia ini seorang pendusta. (Tahdzib At Tahdzib II: 315)
Juga terdapat rawi yang bernama:
عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ إِسْحَاقَ
Abdur Rahman bin Ishaq. Dia ini dianggap matruk (ditinggalkan haditsnya karena tertuduh pendusta) dan Imam Ahmad rahimahullah pun tak mau menggunakan haditsnya.
(Lihat diantaranya dalam Mizanul I’tidal II: 548)
Dan semua hadits lainnya yang menyebutkan bahwa do’a diatas dibaca khusus saat bercermin adalah hadits lemah yang tidak boleh dipakai.
Karena itulah Syaikh bin Baaz rahimahullah saat mengomentari hadits ini berkata: “Aku tak mengetahui hadits ini".
(Al Fawaa’id Al ‘Ilmiyyah Min Ad Durusin Baziyyah II: 532)
Syaikh Al Albani rahimahullah setelah menyebutkan secara rinci kelemahan hadits diatas dan juga hadits dari jalur lainnya yang semuanya haditsnya bermasalah, maka pada akhirnya beliau mengatakan:
ومما سبق يتبين أن هذه . الطرق كلها ضعيفة ولا يمكن القول بأن هذه الطرق يقوي بعضها بعضا لشدة ضعفها كما رأيت . من أجل ذلك لا يصح الاستدلال بالحديث على مشروعية هذا الدعاء عند النظر في الم
"Dari penjelasan tadi jelaslah kini bahwa seluruh jalan hadits (tentang do'a khusus bercermin -pent) ini adalah lemah. Dan tidak memungkinkan untuk dikatakan seluruh jalur periwayatan ini saling menguatkan, dikarenakan kelemahannya teramat parah sebagaimana anda telah melihat (penjelasannya -pent). Atas dasar itu, maka tidak sah berdalil dengan hadits ini untuk menetapkan disyariatkannya do'a ini saat bercermin".
(Irwa'ul Ghalil I: 113)
Sebenarnya ada hadits shahih yang hampir sama seperti diatas, tetapi dengan catatan sebagai berikut:
Pertama,
Hadits itu tidak menyebutkan diucapkan saat bercermin.
Jadi diucapkan kapanpun saat kita meminta bimbingan Allah agar akhlak kita menjadi baik sebagaimana fisik kita dibaguskan oleh Allah.
Do'a ini diucapkan baik saat duduk, berjalan, berdiri atau apapun tanpa perlu diikat khusus saat bercermin.
Kedua
Hadits tersebut pada awal kalimatnya tak ada redaksi Alhamdulillah.
Jadi tidak boleh menambahkan redaksi ini terkait dengan do'a tersebut.
Ketiga
Adapun do'a yang shahih yang kami maksudkan adalah redaksinya sebagai berikut:
اللَّهُمَّ أَحْسَنْتَ خَلْقِي فَأَحْسِنْ خُلُقِي
"Allahuma ahsanta kholqii fahassin khuluqii (Ya Allah, sebagaimana Engkau telah memperindah rupaku maka perindahlah pula akhlakku)".
Perhatikan awal redaksi do’anya tak ada kalimat Alhamdulillah.
Hadits tersebut diriwayatkan oleh Ahmad (3823); Bukhori dalam Adubul.Mufrod (290); Ibmu Hibban (959); dll. dishahihkan banyak ulama, diantaranya oleh al Mubaarokfuuri rahimahullah dalam Tuhfaatul Ahwadzi [V: 402], Syaikh Al Albani rahimahullah dalam Shahihul Jaami’ no.1307, dan lain-lain.
Nanu hadits redaksi diatas TIDAK tidak dikaitkan dengan kekhususan do'a saat bercermin, dan tak diawali dengan redaksi awalnya Alhamdulillah.
Boleh pula diujung do'a diatas disambung dengan redaksi berikut:
وَحَرِّمْ وَجْهِي عَلَى النَّارِ
"…Dan haramkan wajahku (dari) tersentuh Neraka".
Tambahan do’a diujung dengan redaksi diatas juga dishahihkan oleh Syaikh Al Albani rahimahullah dalam Irwaa’ul Ghalil no.74.
KESIMPULAN
*Do'a yang diyakini sebagai do'a saat bercermin dengan redaksi:
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ ، اَللَّهُمَّ كَمَا حَسَّنْتَ خَلْقِي فَحَسِّنْ خُلُقِيْ
Adalah LEMAH, dan karena itu TIDAK DAPAT DIAMALKAN
*Adapun do'a YANG SHOHIH adalah dengan reraksi :
اللَّهُمَّ أَحْسَنْتَ خَلْقِي فَأَحْسِنْ خُلُقِي
(Jadi di depannya TIDAK ADA kalimat : اَلْحَمْدُ لِلَّهِ
Namun DO'A TERSEBUT BERLAKU UMUM, BUKAN HANYA SAAT AKAN BERCERMIN SAJA, TAPI BISA JUGA DIGUNAKAN SAAT BERSISIR, DUDUK, dsb.
*Disunnahkan pula untuk MENAMBAHKAN DI UJUNG HADITS DOA' YANG DISEBUT TERKAHIR DI ATAS dengan redaksi:
وَحَرِّمْ وَجْهِي عَلَى النَّارِ
Demikianlah, semoga risalah ini dapat semakin mendekatkan kita kepada sunnah.
Walhamdu lillaahi rabbil ‘aalamiin wa shallallahu ‘alaa Muhammadin.
Follow akun sosial media Foto Dakwah, klik disini

Klik disini untuk sedekah dakwah, untuk membantu dakwah kami

Share Artikel Ini

Related Posts

Comments
0 Comments